Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai-Ramai ATM Fisik hingga Kantor Cabang Tutup, Bank Makin Irit dari Digital?

Pengamat menyebut tren penutupan kantor cabang dan penyusutan mesin ATM menjadi satu strategi bank demi meraih efisiensi dan meningkatkan profitabilitas.
Ilustrasi digitalisasi sistem perbankan./Freepik
Ilustrasi digitalisasi sistem perbankan./Freepik

Kondisi Kantor Cabang dan Mesin ATM di Perbankan

Dari segi pemain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penyusutan jumlah cabang mencapai 106 unit, dari sebanyak 2.348 unit per Maret 2023 menjadi 2.242 unit per Maret 2024. Di mana unit ini terdiri dari cabang reguler dan Cash Outlet & Digital Box. 

Kemudian, terjadi pula penurunan jumlah ATM sebanyak 131 unit secara tahunan, menjadi 12.910 unit pada kuartal I/2024 dibanding periode yang sama tahun lalu yakni 13.041 unit.  Adapun, per Maret 2024 EDC menjadi 251 unit dari 261 unit.

Saat ini, rasio BOPO Bank Mandiri berada di level 58,38% dari sebelumnya 54,83%

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan penyusutan jumlah kantor, di mana angkanya kian berkurang hingga 273 unit dari 8.028 kantor pada kuartal I/2023 menjadi 7.755 kantor pada kuartal I/2024 

Penyusutan jaringan ATM juga terjadi sangat signifikan hingga 1.600 unit, dari 13.852 unit pada kuartal I/2023 menjadi 12.252 unit pada kuartal I/2024.  

Meski demikian, aktivitas melalui EDC dan CRM BRI meningkat seiring peningkatan perbaikan bisnis proses, di mana EDC BRI menjadi 687.789 unit dari 249.209 unit dan CRM sebanyak 9.007 dari 8.007.

Bila dilihat sekilas, rasio BOPO BRI mencapai 67,73% per Maret 2024 dibanding sebelumnya 60,70%

Masih dalam kelompok Himbara lain, penyusutan juga terjadi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), di mana outlet yang terdiri dari kantor cabang (KC), kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas (KK) turun 23 unit dari semula 1.803 unit pada kuartal I/2023 menjadi 1.780 unit pada kuartal I/2024 

BNI juga mencatatkan penurunan jumlah transaksi ATM 3,6% yoy pada kuartal I/2024 menjadi 279 juta kali transaksi. Sementara, volume transaksi ATM mencapai Rp142 triliun per Maret 2024, turun 7,9% yoy. Menariknya, ATM di BNI mencapai 13.405 unit, naik 13 unit dari 13.392 unit.

Adapun, BOPO BNI per Maret 2024 berada di level 69,13% ketimbang periode yang sama tahun lalu 66,25%.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper