Bisnis.com, JAKARTA - Direktur PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Ganda Raharja Rusli tercatat memborong ribuan lembar saham BBHI pada 12 Juni 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Ganda membeli 6.300 lembar saham pada level harga Rp785 per lembar saham. Dengan demikian, total transaksi atas saham tersebut mencapai Rp4,9 juta.
Alhasil, usai menyelesaikan transaksi pembelian tersebut, koleksi sahamnya bertambah menjadi 62.884 saham. Sebelumnya, jumlah kepemilikan Ganda diketahui sebanyak 56.584 saham. Adapun, status kepemilikan terhadap saham baru yang dimilikinya tersebut merupakan saham langsung.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBHI turun 6,1% di level Rp770 per lembar pada perdagangan Rabu (12/6/2024) pada 24 jam terakhir. Bila dilihat selama sepekan, saham BBHI turun 12,5%. Harga saham BBHI juga turun 40,31% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Untuk diketahui, BBHI meraup laba bersih Rp111,48 miliar pada kuartal I/2024, naik 23,19% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp90,49 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangannya, peningkatan laba bank didorong oleh raupan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 10,97% yoy menjadi Rp263,12 miliar pada kuartal I/2024.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank digital ini pun naik dari 8,22% pada Maret 2023 menjadi 8,97% per Maret 2024.
Pendapatan lainnya juga melesat lebih dari empat kali lipat atau 373% yoy menjadi Rp29,4 miliar pada kuartal I/2024.
Rasio profitabilitas BBHI pun membaik jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang naik dari 3,83% pada Maret 2023 menjadi 4,69% pada Maret 2024. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan meningkat.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik dari 5,65% pada Maret 2023 menjadi 6,65% pada Maret 2024. Artinya, semakin meningkat kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Akan tetapi, Allo Bank mencatatkan penurunan kredit 4,68% yoy menjadi Rp6,83 triliun pada kuartal I/2024. Meskipun, aset bank tetap naik 5,55% yoy menjadi Rp12,74 triliun pada kuartal I/2024.
Dari sisi pendanaan, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,31 triliun pada kuartal I/2024, naik 3,7% yoy. Bahkan, dana murah atau current account saving account (CASA) Allo Bank melesat 60,71% yoy menjadi Rp608,08 miliar pada kuartal I/2024.
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan meski kinerja keuangan moncer, harga saham bank-bank digital sulit untuk berkinerja positif sepanjang 2024. Alasannya, harga saham bank digital biasanya dipengaruhi oleh tren.
"Ini harus menanti sentimen positif dari adanya aksi korporasi emiten misalnya untuk meningkatkan likuiditas juga kinerja keuangan," tuturnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan valuasi saham bank-bank digital kurang menarik bagi investor. Bank digital juga kalah persaingan dengan emiten bank lain terutama big caps yang memiliki fundamental serta valuasi jauh lebih menarik.
"Investor lebih milih investasi ke saham perbankan besar dibandingkan bank digital," ujarnya.