Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik dari 5,65% pada Maret 2023 menjadi 6,65% pada Maret 2024. Artinya, semakin meningkat kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Akan tetapi, Allo Bank mencatatkan penurunan kredit 4,68% yoy menjadi Rp6,83 triliun pada kuartal I/2024. Meskipun, aset bank tetap naik 5,55% yoy menjadi Rp12,74 triliun pada kuartal I/2024.
Dari sisi pendanaan, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,31 triliun pada kuartal I/2024, naik 3,7% yoy. Bahkan, dana murah atau current account saving account (CASA) Allo Bank melesat 60,71% yoy menjadi Rp608,08 miliar pada kuartal I/2024.
Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan meski kinerja keuangan moncer, harga saham bank-bank digital sulit untuk berkinerja positif sepanjang 2024. Alasannya, harga saham bank digital biasanya dipengaruhi oleh tren.
"Ini harus menanti sentimen positif dari adanya aksi korporasi emiten misalnya untuk meningkatkan likuiditas juga kinerja keuangan," tuturnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan valuasi saham bank-bank digital kurang menarik bagi investor. Bank digital juga kalah persaingan dengan emiten bank lain terutama big caps yang memiliki fundamental serta valuasi jauh lebih menarik.
Baca Juga
"Investor lebih milih investasi ke saham perbankan besar dibandingkan bank digital," ujarnya.