Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Juri Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 sekaligus Eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso mengungkapkan sederet tantangan dunia usaha pascapandemi Covid-19.
Wimboh menyebutkan kondisi suku bunga acuan yang masih tinggi menjadi tantangan utama bagi dunia usaha. Hal tersebut berangkat dari kondisi hiperinflasi yang mencerminkan permintaan yang cukup tinggi usai pandemi Covid-19.
“Hyperinflation ini suatu refleksi bahwa demand cukup strong karena ekspansi anggaran pemerintah masa [pandemi] Covid-19 yang defisit luar biasa, tidak pernah tererjadi sebelumnya,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam ajang BIA 2024, Kamis (13/6/2024).
Akibatnya, bank sentral di AS harus menaikkan Fed Fund Rate (FFR) yang kemudian diikuti oleh bank-bank sentral di seluruh Indonesia, tak terkecuali Indonesia.
Wimboh melihat suku bunga acuan dari The Fed yang tertahan tinggi untuk waktu yang lama atau higher for longer pun ditransmisikan pada suku bunga BI Rate yang juga bertahan di atas 6%.
“Kenaikan suku bunga ini jadi tantangan bagi para pebisnis, yang ditunggu-tunggu kapan turunnya,” lanjutnya.
Baca Juga
Kondisi inflasi di Amerika Serikat (AS) yang belum sesuai harapan, membuat Negeri Paman Sam tersebut mengurungkan niatnya untuk menurunkan Fed Fund Rate (FFR).
Meski demikian, dalam Federal Open Market Committee (FOMC) terdapat indikasi akan turunnya FFR sebanyak satu kali pada akhir tahun ini.
Untuk itu, Wimboh bersama dunia usaha berharap agar FFR akan turun lebih cepat. Pasalnya, tekanan dunia usaha bukan hanya dari suku bunga, namun juga konflik yang terjadi baik antara Rusia-Ukraina maupun yang terjadi di Timur Tengah.
“Ini lah yang kita sebut ketidakpastian. Sehingga para pengusaha mau tidak mau dituntut untuk lebih agile untuk menghadapi ini dan melihat ke dalam bagaimana supaya lebih strong menghadapi ketidakpastian,” jelasnya.
Untuk itu, Wimboh menyebutkan hadirnya Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024 menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan.
Melalui tema "Agility in Uncertainty" atau Ketangkasan dalam Ketidakpastian, sangat relevan mengingat dinamika perekonomian global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Serta barang tentu bagaimana para pelaku industri dalam melalui tahun politik di Indonesia.
Tema ini sangat relevan dengan kondisi dunia usaha selama lima tahun terakhir, di mana perusahaan-perusahaan harus beradaptasi dengan cepat dan efektif untuk tetap bertahan dan berkembang.
Penjurian Bisnis Indonesia Awards 2024 dilakukan oleh sejumlah pihak, antara lain Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022 Wimboh Santoso dan Wakil Menteri Keuangan Periode 2014-2019 Mardiasmo. Kemudian, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Ekonomi (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto.