Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp3,2 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut meningkat 17% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana melihat kenaikan penyaluran pembiayaan tersebut lantaran adanya kebutuhan masyarakat yang perlu didukung untuk terus bertumbuh dan maju, terutama bagi masyarakat yang belum tersentuh sektor perbankan.
“Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan permintaan terhadap pembiayaan semakin meningkat,” kata Christel kepada Bisnis, Kamis (11/7/2024).
Christel mengatakan sampai dengan saat ini kontributor terbesar dalam pembiayaan Mandala Finance masih didominasi oleh pembiayaan motor baru dan bekas.
Selain itu, dia mengungkapkan pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM khususnya segmen usaha yang berskala mikro dan kecil.
Sejalan dengan outlook positif dari OJK terkait pertumbuhan industri pembiayaan sebesar 10-11%, Christel mengatakan pihaknya terus optimis dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat tahun ini.
Baca Juga : Mandala Finance (MFIN) Siapkan Rp150 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Bulan Depan |
---|
Untuk terus meningkatkan pembiayaan dan keberlanjutan, pihaknya akan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat.
“Serta diversifikasi portofolio, peningkatan inovasi teknologi dalam produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan pelanggan,” kata Christel.
Sepanjang 2023, Mandala Finance telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp5,5 triliun. Angka tersebut meningkat 5,76% yoy apabila dibandingkan Rp5,2 triliun pada 2022.
Dari sisi kinerja, Mandala Finance meraup laba sebanyak Rp422 miliar per 31 Desember 2023. Angka tersebut turun 35,8% yoy apabila dibandingkan dengan laba pada 2022 yang mencapai Rp658 miliar.
Penurunan laba tersebut disebut lantaran efek jangka panjang pandemi Covid-19. Di mana mempengaruhi kemampuan bayar konsumen Mandala Finance.
Meskipun sudah mulai ada pemulihan dan kebangkitan usaha mikro, namun masih ada beberapa konsumen yang masih terpengaruh efek jangka panjang pandemi Covid-19.