Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar rupiah dan meminta Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga dalam rapat dewan gubernur (RDG) besok (17/7/2024. Pasalnya, meski saat ini sudah dalam kisaran Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS), jauh di atas estimasi dalam APBN 2024 sebesar Rp15.000.
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi para pembuat kebijakan yang telah berhasil mengendalikan nilai tukar rupiah hingga ke level saat ini.
“Sebenarnya tidak hanya tingginya, tapi jangan sampai ada volatilitas, itu yang akan sangat mengganggu,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (16/7/2024).
Dia mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah saat ini memang banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama arah kebijakan moneter dari bank sentral AS.
Namun demikian, Shinta meminta kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan dan mendorong nilai tukar rupiah kembali ke level di bawah Rp16.000 per dolar AS.
“Memang kita harus menjaga sih kalau bisa di level di bawah Rp16.000 per dolar AS, ya tentu saja akan lebih baik,” tuturnya.
Baca Juga
Bisnis mencatat, nilai tukar rupiah pada hari ini, Selasa (16/7/2024), ditutup melemah 0,06% ke Rp16.179,5 per dolar AS, seiring dengan indeks dolar AS yang menguat 0,115 ke104,30.
Pada kesempatan tersebut, Shinta juga meminta Bank Indonesia (BI) untuk tidak menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli ini.
“Kalau kita sih maunya kalau bisa, jangan dinaikkan BI-Rate lagi lah dengan kondisi yang seperti ini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa situasi global saat ini memang tidak mudah bagi pembuat keputusan, sementara intervensi memang diperlukan untuk mendukung stabilitas rupiah. Tapi, dia mengharapkan suku bunga acuan tetap pada level 6,25% bulan ini.