Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Leasing Harap GIIAS Bisa Genjot Kredit Kendaraan di Semester II/2024

GIIAS diharapkan dapat mendongkrak penyaluran pembiayaan leasing pada paruh kedua tahun ini di tengah penurunan penjualan kendaraan pada semester I/2024.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Pameran otomotif  Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang digelar mulai 18 Juli 2024 di ICE BSD City, Tangerang diharapkan dapat mendongkrak penyaluran pembiayaan leasing pada paruh kedua tahun ini. Diketahui, penjualan kendaraan pada semester I/2024 menunjukan tren penurunan. 

Adapun penjualan mobil domestik secara wholesales mencapai 72.936 unit pada Juni 2024, turun 11,8% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pada Juni 2023. Lalu, penjualan ritel mencapai 70.198 unit, turun 12,3% dibandingkan Juni 2023.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan dalam ajang GIIAS, perusahaan leasing atau pembiayaan turut mendukung dengan memberikan fasilitas kredit. Tidak hanya itu perusahaan juga biasanya memberikan promosi menarik kepada calon pembeli. 

Masuknya merek-merek baru ke pasar otomotif pada gelaran GIIAS juga dapat mendorong peningkatan animo di masyarakat. 

“Ini harapan kami [dengan GIIAS] bisa mengejar ketertinggalan pada semester I/2024, kan semester pertama ada banyak hari libur dan banyak peristiwa, sangat pendek bulannya, kita lihat ke depan juga sudah tidak banyak hari libur,” kata Suwandi ditemui usai Media Gathering Pembiayaan dan Perbankan di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (17/6/2024). 

Dari sisi pemain, PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) melihat potensi pembiayaan pada acara GIIAS 2024 sangat besar. Terlebih dengan hadirnya berbagai model baru yang dikeluarkan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia. 

“Pameran otomotif ini tentunya juga akan mendorong pembiayaan di mobil baru, karena masyarakat tertarik untuk menjual mobilnya untuk mengganti dengan mobil baru,” kata Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman saat dihubungi Bisnis pada Rabu (17/4/2024). 

Oleh sebab itu, Ristiawan meyakini momentum GIIAS 2024 tetap akan menjadi salah satu faktor pendorong pembiayaan baru dan menjadi potensi pertumbuhan kinerja bagi perusahaan. Adapun CNAF optimis pembiayaan kendaraan pada semester II/2024 akan terus bertumbuh seiring dengan target pertumbuhan pembiayaan baru perusahaan sebesar Rp5,27 Triliun. 

Dengan total sampai dengan akhir tahun yakni Rp9 triliun. Sampai dengan semester I/2024, penyaluran pembiayaan baru CNAF mencapai sebanyak Rp4,62 triliun sampai dengan Juni 2024. Angka tersebut meningkat 20% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp3,84 triliun.

Perusahaan leasing PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk juga turut serta dalam acara GIIAS 2024 dengan memberikan dukungan kepada semua agen pemegang merek. 

“Dalam acara GIIAS kali ini Adira Finance fokus memberikan dukungan terbaik saat mendapatkan referensi dari dealer,” kata Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani saat dihubungi Rabu (17/7/2024). 

Gani mengatakan Adira Finance telah menyiapkan program menarik yang ditujukan untuk segmen pelanggan GIIAS dan  bekerjasama dengan seluruh tim dealer dalam memberikan customer journey terbaik bagi pelanggan. 

“Perusahaan optimistis bahwa GIIAS dapat meningkatkan animo masyarakat, terutama dengan kehadiran model kendaraan baru dari berbagai merek,” katanya. 

Sampai dengan semester I/2024, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru sebanyak Rp20 triliun yang mana turun 2% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sebelumnya, PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC), yang merupakan leasing mobil di bawah Astra Financial melihat pembiayaan pada kuartal III/2024 dapat didongkrak melalui gelaran GIIAS 2024. 

CEO ACC Hendry Christian Wong mengatakan pihaknya optimistis dengan pameran otomotif terbesar tersebut mampu mendongkrak pembiayaan mobil baru. Namun demikian, untuk kuartal IV/2024, secara musiman dia memprediksi bahwa pembiayaan biasanya akan menurun. 

“Tapi memang kami belum memikirkan setelah GIIAS programnya apa, tapi yang pasti kami terus membuat program untuk teman-teman otomotif di Toyota dan Daihatsu, karena saat ini kami masih fokus di GIIAS di kuartal III/2024,” kata Hendry saat ditemui di Media Gathering Astra Financial beberapa waktu lalu. 

Hingga Juni 2024, ACC telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp19 triliun. Pembiayaan perusahaan masih didominasi dengan mobil baru sebanyak 55%. Kemudian mobil bekas 5%, fasilitas dana 20%, dan pembiayaan alat berat 20%. 

Adapun sampai dengan akhir tahun, ACC menargetkan pembiayaan di atas Rp36 triliun. Target tersebut masih konservatif dibandingkan target tahun lalu yang mencapai Rp36 triliun. Target konservatif tersebut karena pasar otomotif masih challenging sampai dengan semester I/2024.

Kredit Kendaraan Masih Naik

OJK sebelumnya mencatat industri pembiayaan masih mencatatkan kenaikan penyaluran pembiayaan di tengah penjualan mobil yang turun pada Januari— April 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengungkap piutang pembiayaan kendaraan per April 2024 tercatat sebanyak Rp398,64 triliun. Angka tersebut meningkat sebanyak 13,09% yoy apabila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Jadi peningkatannya cukup tinggi,” kata Agusman dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Mei 2024, Senin (10/6/2024). 

Agusman menyebut pembiayaan untuk mobil baru khususnya juga masih menunjukan tren kenaikan dan masih menjadi penyumbang terbesar pembiayaan. Adapun pembiayaan mobil baru mencapai sebanyak Rp150,69 triliun atau meningkat 10% yoy. Di sisi lain, mobil bekas mencapai Rp 83,72 triliun yang juga  meningkat 25,82%.

OJK memproyeksikan  pembiayaan kendaraan masih memiliki peluang tumbuh sampai dengan 9–11% sampai dengan akhir 2024. Agusman juga melihat masih belum ada pergeseran pembiayaan meskipun penjualan mobil baru turun. 

Terlebih pembiayaan kendaraan masih menjadi kontributor utama industri leasing. Pada April 2024, pembiayaan kendaran berkontribusi sebanyak 77,70% dari total pembiayaan.

“Jadi belum ada terlihat peralihan fokus yang besar kepada multiguna,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper