Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka turun ke level Rp16.163 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (18/7/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka turun 0,39% atau 63 poin ke posisi Rp16.163 per dolar AS. Adapun indeks dolar terpantau naik 0,06% ke level 103,502.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,11%, ringgit Malaysia melemah 0,05%, dan baht Thailand melemah 0,13%.
Adapun yuan China naik 0,04%, rupee India menguat 0,02%, peso Filipina naik 0,02%, dan won Korea menguat sebesar 0,01%.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan Kamis (18/7/2024), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.040 - Rp16.120 per dolar AS.
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6,25%. Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%.
“Nilai tukar rupiah yang seringkali menjadi patokan BI dalam menentukan BI rate juga terpantau terkendali terkhusus sejak akhir Juni hingga 15 Juli 2024. BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei serta Juni di level 6,25%,” kata Ibrahim dalam riset harian, Rabu (17/7/2024).
Selain itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melaju di kisaran 4,7%-5,5% hingga akhir 2024. Proyeksi untuk batas atas pertumbuhan ekonomi itu jauh di atas perkiraan pemerintah dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 5,2% untuk keseluruhan tahun ini.
Dari eksternal, optimisme terhadap penurunan suku bunga juga meningkatkan saham-saham AS, karena pembacaan inflasi yang lemah dan komentar-komentar yang cenderung dovish dari Federal Reserve meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan September.
Pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 91,7% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Menurut CME Fedwatch. Data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan tidak banyak menghalangi spekulasi penurunan suku bunga.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan minggu ini bahwa The Fed semakin yakin bahwa inflasi akan terus menurun. Dia juga sebelumnya memberi isyarat bahwa bank sentral tidak perlu melihat inflasi mencapai target 2% untuk mulai menurunkan suku bunga.
Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (18/7/2024)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.45 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.155 dan harga jual sebesar Rp16.175 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.980 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.280 per dolar AS.
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.30 WIB masing-masing sebesar Rp16.145 dan Rp16.170 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp16.110 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.260 per dolar AS.
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.155 dan harga jual sebesar Rp16.175 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan TT Counter dengan harga beli sebesar Rp15.250 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.600 per dolar AS.
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.50 WIB masing-masing sebesar Rp16.156 dan Rp16.176.
Untuk bank notes BNI pada 09.50 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.975 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.325 per dolar AS.