Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zurich Syariah Catat Kenaikan Kontribusi Bruto 20% di Semester I/2024

PT Zurich General Takaful Indonesia atau Zurich Syariah mencatatkan pendapatan kontribusi bruto Rp283,91 miliar pada semester I/2024.
Karyawati beraktivitas di kantor Zurich di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor Zurich di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA--PT Zurich General Takaful Indonesia atau Zurich Syariah mencatatkan pendapatan kontribusi bruto Rp283,91 miliar pada semester I/2024. Angka itu terdiri dari dana perusahaan Rp141,24 miliar dan dana tabarru Rp142,67 miliar. 

"Sepanjang semester 1 2024, Zurich Syariah mencatatkan pertumbuhan kontribusi bruto perusahaan mencapai lebih dari 20% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," kata President Director PT Zurich General Takaful Indonesia, Hilman Simanjuntak kepada Bisnis, dikutip Minggu (28/07/2024).

Pertumbuhan tersebut didorong oleh bisnis asuransi kendaraan bermotor serta penyediaan produk mikro seperti perlindungan demam berdarah dan asuransi tipus.

Untuk paruh kedua 2024 ini Zurich Syariah tak mematok target pasti, namun Hilman menegaskan ekspektasi Zurich Syariah adalah menjaga pertumbuhan yang sudah tercatat di semester 1/2024.

"Kami berfokus pada pengembangan kerja sama dengan mitra strategis perusahaan. Kami juga berupayan untuk terus mendorong lini bisnis kendaraan bermotor yang menjadi kontributor terbesar atas pendapatan perusahaan," kata Hilman.

Strategi lainnya, Zurich Syariah juga terus memperluas jangkauan perlindungan asuransi dan inklusi asuransi serta mengembangkan produk asuransi perjalanan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat asuransi umum syariah per Mei 2024 mencatatkan laba usaha Rp244,99 miliar. Laba usaha asuransi umum syariah naik tiga bulan berturut sejak Februari 2024, berturut-turut adalah Rp115,78 miliar, Rp158,81 miliar, Rp199,81 miliar, menjadi Rp244,99 miliar. Meski begitu penetrasi asuransi di Indonesia masih kecil.

Hilman menilai penetrasi yang kecil itu justru menjadi peluang industri asuransi syariah dapat tetap tumbuh."Kami pun yakin bahwa industri asuransi syariah berpotensi untuk mancatatkan kinerja positif hingga akhir tahun ini apalagi melihat penetrasi asuransi syariah yang masih rendah," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper