Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Suku Bunga Tinggi, CIMB Niaga Auto Finance Andalkan Sumber Pendanaan Murah

CIMB Niaga Auto Finance mengutamakan sumber pendanaan yang murah agar dapat bersaing dengan market dari segi memberikan suku bunga.
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance memahami keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan ke level 6,25% akan berpengaruh dalam penentuan suku bunga multifinance. 

Namun demikian, Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan dampak tersebut tidak akan banyak berpengaruh karena multifinance memiliki sumber pendanaan tidak hanya dari perbankan. Seperti halnya, CNAF yang mengutamakan sumber pendanaan yang murah agar dapat bersaing dengan market dari segi memberikan suku bunga. 

“Terbaru CNAF menerbitkan sukuk sebesar Rp1 triliun yang terbit pada bulan Juni 2024. CNAF juga mendapat dukungan besar pendanaan didapatkan dari induk usaha dalam pembiayaan bersama [joint financing] dan juga executing loan,” kata Ristiawan saat dihubungi Bisnis, Senin (29/7/2024). 

Namun demikian, pendanaan bank memang masih mendominasi portofolio perusahaan. Perinciannya sampai dengan bulan Juni 2024, porsi pendanaan CNAF terbagi menjadi Joint Financing Rp2,86 triliun (28%), Bank Loan Rp7,08 triliun (69,1%), dan sukuk Rp300 miliar (2,9%). 

Sampai dengan semester I/2024, CNAF mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp4,62 triliun. Angka tersebut meningkat 20% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Rp3,84 triliun pada semester I/2023. 

Penyaluran pembiayaan mobil bekas masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan pembiayaan baru di CNAF pada semester I/2024. Terbukti secara komposisi pembiayaan mobil bekas sampai dengan Juni 2024 adalah sebesar Rp2,91 triliun atau 69% dari total penyaluran pembiayaan baru. 

Sampai dengan akhir 2024, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru dapat mencapai Rp10 triliun pada 2024. Angka tersebut meningkat 15% yoy dari target pembiayaan baru pada 2023 yang sebesar Rp8,5 triliun.  

Salah satu strategi CNAF dalam mendongkrak kinerja pada 2024 adalah dengan mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi untuk nasabah menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau.

Selain itu, CNAF juga memberikan suku bunga dengan metode risk based pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan juga terus bersinergi dengan induk usaha, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya dengan terus mengembangkan program referral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper