Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Mega Milik Taipan Chairul Tanjung Susut 37,67% pada Semester I/2024

Pada semester I/2024 laba Bank Mega milik crazy rich Chairul Tanjung menurun 37,67% YoY.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Mega Tbk (MEGA) di Jakarta, Selasa (2/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Mega Tbk (MEGA) di Jakarta, Selasa (2/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Tbk. (MEGA) besutan konglomerat Chairul Tanjung meraup laba bersih Rp1,22 triliun pada semester I/2024, turun 37,67% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,97 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba Bank Mega didorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 8,08% yoy menjadi Rp2,69 triliun pada kuartal II/2024. 

Margin bunga bersih MEGA pun turun 37 basis poin (bps) menjadi 4,98% per Juni 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,35%.

Beban operasional bank juga membengkak dari Rp495,98 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp1,19 triliun pada Juni 2024.

Alhasil, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun naik dari 62,62% pada Juni 2023 menjadi 74,99% pada Juni 2024. Semakin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Dari sisi intermediasi, Bank Mega telah menyalurkan kredit Rp64,11 triliun pada kuartal II/2024, turun 12,25% yoy. Aset bank pun turun dari Rp129,24 triliun, menjadi Rp128,08 triliun. 

Sementara, kualitas aset dilihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross membengkak dari 1,36% per Juni 2023, menjadi 1,77% per Juni 2024. NPL net juga naik dari 1% ke 1,32%.

Dari sisi pendanaan, Bank Mega telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp89,48 triliun pada kuartal II/2024, turun 6,73% yoy. Namun, raupan dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Mega melesat 28,36% yoy menjadi Rp30,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper