Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Bidik 10 Juta Pekerja Informal Jadi Peserta di 2024

BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 10 juta lebih pekerja dari sektor informal terdaftar menjadi peserta aktif pada 2024.
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan 10 juta lebih pekerja dari sektor informal terdaftar menjadi peserta aktif pada 2024.

Deputi Bidang Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJS Ketenagakerjaan, I Putu Wiradana, menyampaikan, total peserta aktif dari sektor informal mendekati 7,96 juta jiwa hingga semester I/2024.

“Kita menuju ke double digit di tahun 2024 ini,” kata Wira saat ditemui di Telkom Landmark Tasower, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Secara keseluruhan, Wira mengungkapkan bahwa total peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai sekitar 39 juta jiwa. Ini termasuk pekerja formal, informal, dan migran.

Lebih lanjut, Wira menyebut bahwa peserta BPJS Ketenagakerjaan dari sektor informal didominasi oleh petani yang tercatat mencapai 37,5% dari total peserta aktif di sektor ini. Diikuti pedagang (warung, pedagang pasar, e-commerce), pengemudi online, dan nelayan. 

Diakuinya, banyak tantangan untuk menambah jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan. Utamanya di sisi informal mengingat pendekatan yang digunakan berbeda untuk sektor formal dan informal.

Tantangan lainnya adalah bagaimana agar masyarakat tidak hanya sekedar mengetahui BPJS Ketenagakerjaan tetapi juga turut menjadi peserta dan memastikan bahwa para peserta ini rutin membayar iuran. 

Pasalnya, kerap ditemukan bahwa peserta tidak rutin melakukan pembayaran. Akibatnya ketika terjadi risiko, peserta tidak mendapat manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan. 

“Maka tadi yang kita cari bukan [target] double digitnya, tapi bagaimana bisa berlanjut membayar iuran,” ujarnya. 

Wira menyebut bahwa terdapat sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk menambah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Di antaranya, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder.

Misalnya, melalui program Sertakan dari Fita dan BPJS Ketenagakerjaan melalui ComboFit Jamsostek yang memungkinkan siapa saja memberikan perlindungan sosial bagi pekerja informal di sekitar masyarakat.

Untuk diketahui Paket ComboFit Jamsostek menawarkan akses ke Fita Premium, aplikasi kesehatan preventif, untuk mendukung gaya hidup sehat, jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan, serta kuota internet Telkomsel untuk kebutuhan sehari-hari.

Wira meyakini, pendekatan ini akan meningkatkan kepesertaan Jamsostek di segmen bukan penerima upah (BPU) dan secara signifikan memperbaiki kesejahteraan peserta. 

“Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi pekerja informal di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper