Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Multifinance Semester I/2024 Merosot, Ini Proyeksi OJK untuk Akhir Tahun

OJK menilai penurunan kinerja emiten multifinance pada semester I/2024 disebabkan oleh penurunan penjualan mobil dan motor.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara mengenai tren merosotnya kinerja emiten multifinance yang mengalami penurunan laba pada semester I/2024 lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjelaskan bahwa penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan penjualan mobil dan motor pada periode yang sama.

“Perusahaan pembiayaan terus didorong untuk melakukan diversifikasi penyaluran objek pembiayaan baru, termasuk pembiayaan terhadap sektor produktif,” katanya dalam jawaban tertulis, dikutip Selasa (6/8/2024). 

Dirinya menjelaskan, upaya tersebut mencakup pembiayaan investasi dan modal kerja untuk mendukung jenis usaha mikro dan kecil (UMK).

Ketika ditanya mengenai proyeksi kinerja industri multifinance hingga akhir tahun nanti, Agusman memaparkan bahwa piutang pembiayaan kembali tumbuh sebesar 10,72% year-on-year (YoY) menjadi Rp492,17 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, OJK optimistis bahwa penyaluran tersebut dapat meningkat hingga 12% pada pengujung 2024 meski dibayangi oleh tren peningkatan biaya dana.

“Dengan melihat tren penyaluran pembiayaan, diproyeksikan pembiayaan PP tetap dapat meningkat 10%-12% sampai dengan akhir 2024,” tandas Agusman.

Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah emiten multifinance mencatatkan penurunan laba sepanjang periode semester I/2024 lalu. PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance, misalnya, mencatatkan laba periode berjalan sebanyak Rp128,2 miliar atau turun 80,26% secara tahunan dari Rp649,6 miliar per Juni 2023.

Sementara itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) alias BFI Finance juga mencatatkan penurunan laba sebanyak 19,16% YoY dari Rp848,3 miliar per Juni 2023 menjadi Rp685 miliar.

Lebih lanjut, PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance mencatatkan penurunan 11,6% YoY menjadi Rp213,36 miliar pada semester I/2024 dari sebelumnya Rp241,54 miliar.

Setali tiga uang, Adira Finance atau PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) mencatatkan laba periode berjalan sebanyak Rp765 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,5% YoY dari perolehan laba perusahaan pada Juni 2023 sebesar Rp818 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper