Direktur Bisnis Bank Neo Commerce (BBYB) Aditya Windarwo mengatakan ekspansi kredit yang dilakukan BBYB ini ke depannya akan makin masif dengan membidik nasabah korporasi dari berbagai lini industri yang potensial.
"Kami senang dapat mengambil peran aktif sebagai lembaga keuangan dengan menyalurkan pembiayaan dalam berbagai skema kepada nasabah dan mendapatkan kepercayaan dari berbagai mitra korporasi untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8/2024).
Sebelumnya, Aditya pun sempat mengakui ada sejumlah keuntungan kala membidik segmen korporasi.
“Iya risikonya rendah, bisnisnya stabil, jangka panjang, dan collateralized. Kita akan buat suatu model, seperti supply chain dan value chain model. Jadi, enggak hanya memberi fasilitas [kredit] ke principal, tapi kita juga [memberikan] ke reseller, merchant wholesaler,” terangnya pada Rabu (8/5/2024).
Dia pun memberikan pandangan bahwa dengan menyasar segmen korporasi dengan ukuran pinjaman yang lebih besar dan tenor yang lebih panjang, maka bank dapat mengoptimalkan pendapatannya
“Satu loan size corporate itu langsung di atas Rp50 miliar, Rp100 miliar. Lalu, kalau nature consumer loan itu tenornya pendek, misal satu, tiga lalu enam bulan. Sementara korporat [tenor] minimal 12 bulan,” ucapnya.
Baca Juga
Ke depan, menurut Aditya, dengan terjadinya diversifikasi portofolio ini akan terjadi penyesuaian margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan perbaikan laba sebelum pajak alias profit before tax (PBT).