Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sampoerna Raup Laba Rp40,1 Miliar pada Semester I/2024, Naik 48%

Laba Bank Sampoerna naik 48% pada semester I/2024 dibandingkan Rp27,1 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Ilustrasi perbankan dan sistem keuangan
Ilustrasi perbankan dan sistem keuangan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba sebesar Rp40,1 miliar pada semester I/2024.

CEO Bank Sampoerna, Ali Yong mengatakan bahwa jumlah tersebut meningkat 48% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp27,1 miliar. 

“Bank Sampoerna tumbuh sehat lewat kolaborasi dalam semua lini bisnis. Kolaborasi tidak hanya mendukung pertumbuhan penyaluran pendanaan, tetapi juga pertumbuhan pendapatan non-bunga, serta mendukung strategi manajemen likuiditas,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Senin (12/8/2024).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pendapatan non-bunga pada semester I/2024 juga menyentuh Rp114 miliar, atau meningkat 62% dibandingkan periode serupa pada tahun lalu.

Selain menunjukkan pengelolaan beban operasional yang baik, Ali menyebut bahwa pihaknya bakal melanjutkan dukungan terhadap pelaku UMKM dan berkontribusi pada ekonomi nasional.

Terkait hal ini, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra menyebut bahwa Perseroan telah mencatatkan total penyaluran kredit untuk UMKM pada akhir kuartal II/2024 mencapai Rp12,3 triliun.

Angka itu meningkat 13,5% dibandingkan total kredit pada satu tahun sebelumnya sebesar Rp10,9 triliun, sekaligus tercatat sebesar 66% dari total penyaluran kredit. 

“Secara lebih rinci, dari total penyaluran kredit ke UMKM sebesar Rp8,1 triliun pada akhir Juni 2024, sebesar Rp5,1 triliun atau 63% disalurkan secara langsung oleh Bank Sampoerna, sementara 37% sisanya atau Rp3,0 triliun disalurkan melalui kerja sama dengan mitra strategis,” papar Henky.

Menurut dia, dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, pertumbuhan kredit industri perbankan lebih banyak didorong oleh pertumbuhan pinjaman non-UMKM yang meningkat 13,6% dibandingkan dengan pertumbuhan pinjaman UMKM yang meningkat hanya setengahnya atau 6,7% hingga akhir Juni 2024.

Kendati demikian, Henky menyebut bahwa hal itu bukan berarti kebutuhan pendanaan UMKM akan terus lebih rendah. Seiring dengan pemulihan ekonomi, kebutuhan pendanaan UMKM diprediksi akan terus meningkat.

“Lagi pula masih banyak UMKM yang belum memiliki akses pada pendanaan formal. Untuk itulah Bank Sampoerna terus berinovasi bersama berbagai mitra strategis,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper