Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa berminat melakukan investasi jangka panjang, termasuk investasi ke Surat Utang Negara (SUN) Seri FR0105 dengan tenor 40 tahun melalui mekanisme private placement dengan nilai total sebesar Rp3 triliun.
“Pasti [tertarik], kami kan asuransi, whole life, jangka waktunya panjang,” kata Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin usai Konferensi Pers Kinerja Asuransi Jiwa Semester I/2024 di Jakarta, pada Rabu (28/8/2024).
Freddy mengatakan bahwa nasabah dapat melakukan klaim kapan saja. Di sisi lain, kondisi saat ini suku bunga yang cenderung turun. Oleh sebab itu, investasi jangka panjang menjadi menarik untuk keberlanjutan perusahaan asuransi jiwa.
Pada 27 Agustus kemarin, Pemerintah telah melakukan penerbitan SUN Seri FR0105 melalui mekanisme private placement dengan nilai total sebesar Rp3 triliun yang transaksinya telah dilaksanakan pada 22 Agustus 2024.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengatakan transaksi tersebut dilakukan melalui mekanisme private placement dalam rangka untuk memperkenalkan SUN dengan tenor 40 tahun yang merupakan instrumen obligasi negara dengan tenor terpanjang yang ditawarkan di pasar domestik.
“Untuk penerbitan selanjutnya diharapkan dapat dilakukan melalui mekanisme lelang secara reguler,” kata dia dalam keterangan resmi.
Baca Juga
Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam pendalaman pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik, khususnya untuk mendukung pertumbuhan industri dana pensiun dan asuransi, yang membutuhkan instrumen investasi jangka panjang dengan tingkat risiko yang terukur. Melalui langkah ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri keuangan domestik dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Di sisi lain, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 36/POJK.05/2016 Tahun 2016 tentang Perubahan POJK Nomor 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank untuk pilihan instrumen investasi kepada lembaga jasa keuangan non-bank tanpa mengabaikan aspek keamanan, kesesuaian dengan karakteristik liabilitas lembaga jasa keuangan non-bank, imbal hasil yang diperoleh, dan peranan investor domestik dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Berdasarkan kinerja investasi perusahaan asuransi jiwa pada semester I/2024, AAJI mencatat total investasi perusahaan asuransi jiwa mencapai sebanyak Rp538,80 triliun yang mana naik 0,01% dibandingkan Rp538,77 triliun pada semester I/2023. Portofolio investasi masih didominasi oleh SBN yang mencapai Rp194,60 triliun.
Disusul instrumen saham sebanyak Rp140,69 triliun, reksadana Rp73,10 triliun, sukuk korporasi Rp46,62 triliun, deposito Rp36,16 triliun, penyertaan langsung Rp27,23 triliun, bangunan dan tanah Rp16 triliun, serta lain-lain Rp4,4 triliun.