Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik 20,28%, Laba BSI (BRIS) Rp3,39 Triliun Semester I/2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI membukukan laba bersih Rp3,39 triliun pada semester I/2024. Apa faktor pendorongnya?
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi memberikan paparan saat acara diskusi buku Mega Merger In The Pandemic Era di Jakarta, Kamis (11/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi memberikan paparan saat acara diskusi buku Mega Merger In The Pandemic Era di Jakarta, Kamis (11/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI membukukan laba bersih Rp3,39 triliun pada semester I/2024. Nilai laba BSI ini naik 20,28% year-on-year (YoY) dibandingkan periode sebelumnya Rp2,82 triliun pada semester I/2023.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan, BRIS mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 2,83% menjadi Rp8,78 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp8,54 triliun. Adapun, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 11,7% YoY mencapai Rp12,64 triliun dibanding periode sebelumya Rp11,32 triliun.  

Laba BSI juga terdorong dari pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 20,15% YoY menjadi Rp961,15 miliar dari Rp799,99 miliar. 

Kemudian, pendapatan lainnya naik 21,76% YoY menjadi Rp614,75 miliar dari sebelumnya Rp504,87 miliar.

Pada fungsi intermediasi, pembiayaan BSI naik 16,04% YoY menjadi Rp256,78 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp221,3 triliun. Alhasil, aset terkerek naik 15,1% YoY menjadi Rp360,96 triliun dari sebelumnya Rp313,61 triliun.  

Secara paralel, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming loan/NPF) gross mengalami perbaikan menjadi 1,99% per Juni 2024 dari sebelumnya 2,31% per Juni 2023. Selain itu, NPF net juga turun menjadi 0,56% dari sebelumnya 0,62%. Net Operating Margin (NOM) berada di level 2,84% dari sebelumnya 2,62%,

Kemudian, BRIS telah menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp296,7 triliun, naik 17,5% YoY menjadi Rp296,7 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp252,52 triliun per Juni 2023. 

Dana murah BSI menyentuh Rp184,11 triliun tumbuh 21,65% YoY dari sebelumnya Rp151,34 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper