Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Frekuensi Transaksi Melejit, BCA Optimistis Pendapatan Komisi Tumbuh Subur

Bank BCA optimistis pendapatan selain bunga, termasuk fee based income alias pendapatan berbasis komisi, akan tumbuh solid.
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) optimistis pendapatan selain bunga, termasuk fee based income alias pendapatan berbasis komisi, akan tumbuh solid sejalan dengan peningkatan frekuensi transaksi.

Meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 6% pada bulan lalu yakni September 2024, akan tetapi bankir dan pengamat kompak menyebut ada jeda waktu sekitar 4 bulan yang dibutuhkan sebelum perubahan suku bunga tersebut mempengaruhi kinerja perbankan.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat pada prinsipnya, pendapatan BCA secara bank only ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp50,5 triliun pada Agustus 2024. Secara keseluruhan, laba bersih BCA tumbuh 13,50% YoY mencapai Rp35,99 triliun di periode yang sama. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan bahwa perseroan senantiasa mengoptimalkan pendapatan dari segala lini bisnis, termasuk pendapatan selain bunga. 

“Kami optimistis pendapatan selain bunga tetap tumbuh solid ke depan, selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang terus meningkat secara konsisten,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6/10/2024).

Hingga Agustus 2024, total frekuensi transaksi yang diproses BCA mencapai 23 miliar. Khusus di kanal mobile banking,BCA mencatatkan kenaikan frekuensi transaksi sebesar 30% YoY mencapai 18 miliar.

Ke depannya, kata Hera, BCA berfokus senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah, sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi sekaligus fee based income.

“Ditopang oleh likuiditas BCA yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan serta mempertahankan pertumbuhan kinerja perseroan,” ujarnya.

Adapun, Head of Research LPPI Trioksa Siahaan mengatakan fee based income tetap menjadi andalan bank untuk peningkatan pendapatan dan laba bank. 

“Sampai akhir tahun terlihat masih akan tetap bertumbuh [FBI] dan bank akan makin menggali sumber-sumber baru yang dapat menjadi fee based income,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (6/10/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper