Bisnis.com, JAKARTA — Oona Indonesia Pte. Ltd., pemegang saham mayoritas PT Asuransi Bina Abda Arta Tbk (ABDA), telah melaporkan divestasi sebagian kepemilikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam transaksi tersebut, Oona Indonesia melepas 21.728.234 saham ABDA, yang menyebabkan perubahan jumlah saham dari 588.313.138 menjadi 566.584.904 saham. Meskipun ada pengurangan kepemilikan, Oona Indonesia tetap mempertahankan hak suara mayoritas dengan persentase suara yang turun dari 94,77% menjadi 91,27%.
Abhishek Bhatia, Direktur Oona Indonesia Pte. Ltd., mengatakan tujuan divestasi ini adalah untuk kepentingan divestasi saham. Selain itu, Bhatia juga menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan kendali atas perusahaan, meskipun terjadi pengurangan kepemilikan saham.
“Kami akan mempertahankan pengendalian,” kata Bhatia dalam keterangannya dikutip dari keterbukaan informasi pada Kamis (7/11/2024).
Transaksi penjualan saham tersebut dilakukan pada 29 Oktober 2024, dengan harga Rp4.060 per saham. Dalam laporan yang disampaikan, dinyatakan bahwa jenis saham yang dijual merupakan saham dengan hak suara multipel, dan status kepemilikan saham ABDA oleh Oona Indonesia tetap berada dalam kepemilikan langsung.
Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) hingga kuartal III/2024 mencatatkan laba bersih sebesar Rp37,63 miliar.
Baca Juga
Per kuartal III/2024, ABDA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebanyak Rp37,63 miliar. Angka tersebyr turun 15,8% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp44,71 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut selaras dengan kenaikan beban perusahaan. Adapun jumlah beban ABDA hingga September 2024 tercatat sebesar Rp629,41 miliar, atau naik 9,3% yoy dari Rp575,86 miliar pada periode tahun sebelumnya.
Sementara klaim bruto per kuartal III/2024 tercatat sebesar Rp247,42 miliar, atau tumbuh 10,4% yoy dibanding Rp224,07 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Namun, di sisi lain, jumlah pendapatan mengalami pertumbuhan meskipun lebih kecil dibanding pertumbuhan beban. Jumlah pendapatan ABDA hingga kuartal III/2024 tercatat tumbuh 6,7% yoy menjadi Rp679,29 miliar. Sementara, premi bruto tercatat sebesar Rp634,44 miliar, atau tumbuh 6,6% yoy dibanding Rp595,07 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Aset perusahaan per kuartal III/2024 mencapai sebesar Rp2,78 triliun atau tumbuh 4,4% yoy dibanding Rp2,66 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Aset tesebut terdiri dari ekuitas sebesar Rp1,54 triliun yang turun 0,12% yoy dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan liabilitas yang ditanggung tercatat sebesar Rp1,23 triliun, yang tumbuh 10,6% yoy.