Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pembiayaan Beberkan Pendorong Kinerja Paylater Sepanjang 2024

APPI mendorong perusahaan pembiayaan untuk meminimalisir risiko paylater yaitu dengan menjaga proses know your customers (KYC).
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan paparan saat Diskusi Pakar bertema Industri Multifinance di kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (31/10/2023)./Bisnis - Arief Hermawan P
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyampaikan paparan saat Diskusi Pakar bertema Industri Multifinance di kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (31/10/2023)./Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan per September 2024 melesat tumbuh tiga digit. Capaian itu melanjutkan pertumbuhan dua digit beruntun yang ditorehkan dalam tiga bulan sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno Siahaan menjelaskan faktor apa yang membuat kinerja paylater perusahaan pembiayaan merekah.

"Hal ini didorong dengan para pemain yang memberikan akses mudah dan fleksibilitas dalam metode pembayaran yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini sangatlah menarik di kala kondisi ekonomi sekarang ini dan kebutuhan yang kian beragam," kata Suwandi kepada Bisnis, pekan lalu (8/11/2024).

Salah satu faktor pendorong lainnya, jelas Suwandi, yaitu dengan kemajuan era digital ketika para pengguna sudah terbiasa mendapatkan semua kebutuhan mereka dari ponsel, terutama di kota-kota besar. 

Dia mengatakan pesatnya pertumbuhan industri pay later di Indonesia ini menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi digital di Indonesia.

"Maka dari itu, saya juga terus mengingatkan dan mendorong para pemain di industri pay later ini untuk bersama-sama menjaga non performing financing (NPF)," kata Suwandi. 

Suwandi menjelaskan, langkah konkret yang dilakukan perusahaan pembiayaan untuk meminimalisir risiko yaitu dengan menjaga proses know your customers (KYC) dan memberikan pinjaman kepada masyarakat yang mempunyai kredibilitas. 

Selain itu, perusahaan juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat lebih luas agar dapat lebih mengerti dan bijak dalam mengambil kredit, serta menjaga proses penagihan agar tetap terlaksana dengan baik. 

"Inilah sejatinya ekosistem yang sehat dalam dunia pay later, masyarakat tetap dapat opsi mudah untuk pembiayaan, tetap bijak dalam mengambil kredit agar sesuai kebutuhan dan kemampuan untuk membayar, juga manajemen risiko yang terjaga," pungkasnya.

Adapun secara historis, dalam kurun Juni hingga Agustus 2024 piutang pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan konsisten mencetak pertumbuhan dua digit. Masing-masing tumbuh 47,81% year-on-year (yoy) menjadi Rp7,24 triliun, kemudian tumbuh 73,55% yoy menjadi Rp7,81 triliun, dan kembali tumbuh 89,20% yoy menjadi Rp7,99 triliun.

Kinerja impresif itu berlanjut. Hingga September 2024, pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan melesat 103,40% yoy menjadi Rp8,24 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper