Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi BI-Fast Bank Mandiri Tembus Rp1.331 Triliun, Naik 26% per November 2024

Per November 2024 total nilai transaksi BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp1.331 triliun.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan total nilai transaksi BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp1.331 triliun per November 2024.

VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano menyebut bahwa realisasi itu tumbuh 26% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan pada November 2023. Laju pertumbuhan frekuensi transaksi layanan fast payment itu juga terbilang signifikan.

“Realisasi frekuensi transaksi BI-Fast melalui super app Livin’ by Mandiri mencapai 495 juta transaksi, tumbuh sebesar 32% YoY,” katanya kepada Bisnis, dikutip Senin (16/12/2024).

Sebelumnya, Direktur Teknologi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan bahwa sistem BI-Fast saat ini telah jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kemunculannya pada 2021.

Dia juga menilai bahwa secara ekonomis, dengan biaya Rp2.500, BI-Fast saat ini telah menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi antarbank.

Meskipun terdapat selisih harga dengan online payment yang sebelumnya dikenakan biaya Rp6.500, dirinya menyebut bahwa pendapatan berbasis komisi (fee-based income) bank masih bisa terkerek naik dengan adanya kenaikan volume transaksi.

“Jadi, pengurangan harga dari Rp6.500 ke Rp2.500 ternyata buat Bank Mandiri sudah di-offset dengan volumenya yang sangat tinggi. Jadi, hari ini fee-based income kami untuk fast payment lebih tinggi dari sebelumnya, karena volume [transaksi]-nya sangat besar,” katanya saat ditemui di bilangan Karet Kuningan, Rabu (11/12/2024).

Berdasarkan catatan Bisnis, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada November lalu, Bank Indonesia melaporkan bahwa volume transaksi BI-Fast pada bulan kesepuluh tahun ini tumbuh 59,3% YoY hingga mencapai 339 juta transaksi.

Sebelumnya, bank sentral RI itu juga membuka peluang untuk menurunkan harga layanan sistem BI-Fast. Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy menjelaskan, banyak hal yang mempengaruhi penentuan harga layanan sistem BI-Fast, seperti variabel makro ekonomi.

"Jadi, penyesuaian ke depan tidak tertutup kemungkinannya," jelas Ryan dalam forum Pelatihan Wartawan BI di Badung, Bali, dikutip pada Minggu (25/8/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper