Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan, PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan pembiayaan baru pada 2025 sebesar Rp25 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 13,63% dari target pembiayaan baru pada tahun ini sebesar Rp22 triliun.
Elisabeth Lidya Sirait, Head of Corporate Secretary and Legal MUF, menjelaskan saat ini kontribusi pembiayaan kendaraan baru mencapai 48% dari total portofolio yang dimiliki MUF.
"Sehingga kendaraan baru akan tetap menjadi pendorong utama pembiayaan kami," kata Elisabeth kepada Bisnis, Jumat (20/12/2024).
Sementara itu, lanjutnya, pembiayaan kendaraan bekas juga akan diperkuat sebagai alternatif yang relevan bagi konsumen. Elisabeth mengatakan hal ini khususnya dalam menghadapi potensi perubahan preferensi konsumen akibat kebijakan opsen pajak kendaraan yang berlaku pada Januari 2025.
Dia melihat pada 2025 nanti faktor yang akan menjadi tantangan pembiayaan adalah masalah daya beli masyarakat dan faktor penjualan kendaraan. Pasalnya, kebijakan opsen pajak kendaraan yang akan berlaku mulai Januari 2025 dapat memengaruhi harga kendaraan, meskipun besarannya akan bergantung dari kebijakan masing-masing daerah.
Seperti diketahui, kebijakan opsen pajak menjadi sentimen negatif bagi penjualan kendaraan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mengutarakan kekhawatiran penjualan mobil baru pada 2025 akan turun menjadi 700.000 unit, lebih rendah dibanding target tahun ini sebanyak 850.000 unit.
Baca Juga
Meskipun ada kekhawatiran itu, Elisabeth mengatakan pihaknya optimis akan tetap ada pertumbuhan untuk segmentasi kendaraan listrik dan hybrid. "Di sisi pemasaran, MUF akan menawarkan skema promosi menarik seperti bunga rendah dan cicilan terjangkau untuk mendorong daya beli konsumen, serta memperluas kerja sama dengan dealer guna mendukung penjualan kendaraan baru," kata Elisabeth.
Dia juga menyebut MUF melihat peluang besar dari pertumbuhan kendaraan listrik dan hybrid, yang kontribusinya setiap tahun selalu meningkat, terutama dengan hadirnya berbagai merek baru dari China. "Selain itu, dukungan insentif dari pemerintah juga akan mendorong penjualan dengan harga yang terjangkau," ujar Elisabeth.
Adapun hingga November 2024, MUF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp19,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu