Bisnis.com, JAKARTA— Sengketa klaim asuransi memungkinkan dapat meningkat karena nasabah akan lebih berani mengajukan klaim, sementara perusahaan asuransi harus membuktikan secara lebih kuat adanya pelanggaran prinsip utmost good faith.
Artikel bertajuk Implikasi Pasal 251 KUHD Inkonstitusional Bersyarat bagi Industri Asuransi menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Senin (6/1/2025):
1. Implikasi Pasal 251 KUHD Inkonstitusional Bersyarat bagi Industri Asuransi
Sengketa klaim asuransi memungkinkan dapat meningkat karena nasabah akan lebih berani mengajukan klaim, sementara perusahaan asuransi harus membuktikan secara lebih kuat adanya pelanggaran prinsip utmost good faith.
Proyeksi tersebut seiring dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan norma Pasal 251 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) inkonstitusional bersyarat.
Pasal 251 KUHD menyebutkan, ”Semua pemberitahuan yang keliru atau tidak benar, atau semua penyembunyian keadaan yang diketahui oleh tertanggung, meskipun dilakukannya dengan itikad baik, yang sifatnya sedemikian, sehingga perjanjian itu tidak akan diadakan, atau tidak diadakan dengan syarat-syarat yang sama, bila penanggung mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari semua hal itu, membuat pertanggungan itu batal.”
Dengan demikian, perusahaan asuransi tidak lagi memiliki hak prerogatif untuk membatalkan klaim asuransi tanpa mempertimbangkan pembelaan-pembelaan hukum yang dilakukan tertanggung.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) Nicolaus Prawiro, menegaskan perusahaan akan semakin memperketat proses akseptasi bisnis. Menurutnya, prinsip kehati-hatian (prudent underwriting) dan penerapan kebijakan know your customer (KYC) menjadi aspek utama dalam mencegah potensi sengketa klaim di masa mendatang.
2. Pertebal Cadangan Logam Mulia Usai Punya Bank Emas
Kehadiran Pegadaian sebagai bank emas pertama di Indonesia diharapkan jadi langkah strategis, utama untuk mendayagunakan logam mulia. Dengan adanya bank emas, cadangan emas negara dapat bertambah, sehingga meningkatkan daya tahan ekonomi terhadap guncangan eksternal.
Dengan langkah ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat mengenai investasi emas.
Keputusan Pegadaian menjadi bank emas pertama dipertegas lewat beleid surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-325/PL.02/2024. Artinya, OJK menyetujui Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bullion.
"Masyarakat bisa memanfaatkan bank bullion ini untuk mendayagunakan emas yang dimiliki, seperti didepositokan atau dijadikan jaminan pembiayaan. Dan kalau misalnya bank bullion tersebut menerbitkan produk ETF emas, masyarakat bisa berpartisipasi berinvestasi," kata Analis Monex Investindo Ariston Tjendra kepada Bisnis, dikutip Minggu (5/1/2025).
Potensi pasar emas berkaca dari laporan penjualan emas Antam periode Januari hingga September 2024 lalu mencatatkan kenaikan sekitar 46% year-on-year (YoY) atau sekitar 9.000 kilogram. Catatan tersebut mengindikasi, bahkan minat atau permintaan pasar terhadap emas masih tinggi di Indonesia.
3. Mengungkit Kucuran Dana Modal Ventura di Startup Berdaya
Mencari perusahaan rintisan atau startup yang berkualitas sebagai tujuan investasi modal ventura dinilai masih menantang pada 2025, seiring dengan kontraksi pembiayaan modal ventura pad 2024.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan modal ventura per Oktober 2024 sebesar Rp16,32 triliun, turun 5,5% year-on-year (YoY) dibanding Rp17,28 triliun per Oktober 2023.
"Tantangan industri modal ventura adalah mencari dan membina startups agar dapat tumbuh bersama," kata Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia Amvesindo Eddi Danusaputro kepada Bisnis, dikutip Minggu Rabu (5/1/2025).
Kendati begitu, sejumlah sektor masih menarik. Misalnya saja, lanjut Eddi, sektor startup seperti agritech masih menggiurkan bagi perusahaan modal ventura untuk memberikan pendanaan.
"Sektor yang problemnya besar akan menarik bagi investor dan founder, seperti fintech, agritech, dan lain-lain. Tapi kembali ke masing-masing startup tentang path to profitability [jalur yang ditetapkan dengan jelas untuk mencapai provit]," kata Eddi.
Adapun bila merujuk data Amvesindo, terdapat 15 sektor startup paling diminati pada 2023. Urutan pertama adalah sektor marketplace dengan pendanaan US$1,51 miliar, disusul fintech US$583 juta, aquatech US$213 juta, EV US$153 juta, healthtech US$125 juta, dan e-commerce enabler US$30 juta.
Berikutnya sektor agritech dengan nilai US$26 juta, contech US$26 juta, software as a service (SaaS) US$24 juta, media daring US$23 juta, proptech US$13 juta, foodtech US$12 juta, car marketplace US$10 juta dan terakhir sektor biotech dengan nilai pendanaan US$8 juta.
“Setiap perusahaan ventura pasti punya mandat sektoral yang berbeda-beda. Tapi secara industry-wide, yang masih diminati masih sama dengan 2023,” kata dia.
4. Menilik Penyebab Harga Rumah RI Terbilang Mahal di Dunia
Harga rumah di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga rumah ini tak dibarengi dengan naiknya pendapatan setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan dari Numbeo, harga rumah termahal bukan di negara maju dengan standar hidup tinggi, melainkan di negara-negara dengan perekonomian rendah. Ciri-cirinya yakni harga rumah di negara-negara tersebut rendah daripada negara maju, tetapi pendapatan rata-rata penduduknya juga sama rendahnya.
Dalam laporan tersebut, Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan harga rumah termahal di dunia. Harga rumah riil di Indonesia sekitar US$1.111 atau setara dengan Rp17 juta dengan kurs Rp16.161 per meter persegi.
Sementara itu, nilai rata-rata pendapatan di Indonesia hanya US$2.299 atau Rp37 juta per tahun. Adapun rasio harga rumah di Indonesia terhadap pendapatan rata-rata tersebut sebesar 48,35%.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, indeks harga properti residensial primer pada kuartal III/2024 meningkat 1,46% (year–on–year/YoY) lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,76%. Pertumbuhan IHPR yang terbatas ini disebabkan oleh perlambatan harga seluruh tipe rumah.
Perlambatan harga terjadi di rumah tipe besar yang tumbuh 1,04% YoY dari kuartal sebelumnya sebesar 1,47%. Harga rumah tipe menengah tumbuh 1,33% YoY dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,45%. Lalu rumah tipe kecil tumbuh sebesar 1,97% dari kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,09%.
5. Angan Warga Desa Punya Rumah Layak Huni Tak Sekadar Mimpi
Sukarto, 68 tahun, bersama dengan istrinya masih mendambakan dapat tinggal di rumah yang layak huni. Pasangan suami istri lanjut usia ini tinggal di sebuah rumah gedek yang dari bambu dan kayu berukuran 4 meter x 6 meter.
Rumah itu tidak memiliki dinding yang kuat dari batu bata yang mampu menutupi seluruh dinding tersebut sehingga dapat menahan angin dan cipratan air hujan. Rumah tersebut juga masih beralaskan tanah.
Di usianya yang sudah senja, dirinya masih harus bekerja mengurus ladang atau kebun milik orang lain. Upah yang diterimanya setiap hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Istrinya, Ngatiyem, yang juga bekerja serabutan membantu di rumah warga yang membutuhkan tak memiliki upah yang besar.
“Sehari upah saya hanya Rp20.000 – Rp30.000, istri saya bekerja bantu bersih-bersih di rumah warga di sini upahnya Rp10.000 – Rp20.000,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (5/1/2025).
Berbeda dengan dengan Yoso Sumarno, 65 tahun, yang harus tinggal bersama dengan empat keluarga lainnya dalam satu rumah. Yoso bersama dengan 8 anggota keluarga lainnya tinggal di rumah berukuran 10 meter x 7 meter. Sebagian besar rumah tersebut sudah berdinding batu bata dengan bercat putih, meski masih terdapat beberapa titik berdinding anyaman bambu.