Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing CIMB Niaga (CNAF) Catat Kenaikan Laba Sebelum Pajak 12%

Aset kelolaan CNAF hingga akhir 2024 menjadi Rp13,14 triliun atau tumbuh 16,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,26 triliun.
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis
Karyawan di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF). JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance mencatatakan pertumbuhan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) Rp583 miliar (unaudited). Angka tersebut naik 12% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp520 Miliar (audited).

 Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pertumbuhan laba sebelum pajak seiring berbagai inisiatif yang dilakukan oleh perusahaaan untuk menggenjot pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada tahun lalu.  Beberapa di antaranya seperti digitalisasi untuk mendukung otomasisasi proses kerja. 

“Selain itu, CNAF juga melakukan diversifikasi produk yaitu meluncurkan produk baru yakni fixed asset refinancing,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Minggu (19/1/2024). 

Lebih lanjut, Ristiawan mengatakan CNAF juga bersinergi dengan induk usahanya yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk melakukan crosselling dalam penawaran produk perusahaan. Dia menambahkan pertumbuhan laba sebelum pajak CNAF juga didorong piutang pembiayaan yang meningkat mencapai 34,78% pada 2024 sebesar Rp10,05 triliun dari Rp7,45 triliun di 2023. 

Sampai dengan Desember 2024, lanjut Ristiawan, aset kelolaan CNAF juga meningkat menjadi Rp13,14 triliun atau tumbuh 16,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,26 triliun.

Di sisi lain, CIMB Niaga Finance juga mampu mengendalikan rasio Non Performing Financing (NPF) berada di angka 1,03% pada Desember 2024 yang masih lebih baik daripada rata-rata tren industri pembiayaan yang berada pada level 2,62% pada bulan September 2024 lalu.

Ristiawan bilang kemampuan CNAF dalam menjaga rasio NPF berada di angka 1,03% pada Desember 2024 didukung dengan kemampuan perusahaan dalam mitigasi risiko yang mana perusahaan mengedepankan prinsip kehati-hatian serta memperkuat know your customer (KYC) nasabah dengan mengedepankan metode risk based pricing yang penentuan suku bunga berdasarkan tingkat risiko nasabah. 

Serta di sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan portofolio, CNAF aktif menghimbau debitur untuk melakukan pembayaran angsuran lebih awal melalui fasilitas WA dan telephone. 

“CNAF juga memanfaatkan digitalisasi seperti teknologi telephone yang menggunakan suara robot,” tandas Ristiawan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper