Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Teka-Teki' Nilai Akuisisi Victoria Syariah oleh BTN

Nilai akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN belum terungkap jelas. Hanya saja, kisi-kisi harga akuisisi tersebut di bawah 1,5 kali harga buku.
Bank Victoria Syariah
Bank Victoria Syariah

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) telah mengumumkan rencana akuisisi atau pengambilalihan Bank Victoria Syariah (BVIS). Namun, besaran nilai akuisisi belum terungkap jelas.

BTN akan membeli saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Victoria Syariah. Nilai nominal dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan oleh BVIS sebanyak 1,06 miliar lembar dengan nilai nominal per saham Rp1.000.

Terkait harga akuisisi, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan nilai akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) berada di bawah 1,5 kali nilai buku atau book value.

“Nilai [akuisisi]-nya di bawah 1,5 kali [nilai] buku,” katanya saat ditanya Bisnis di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa BTN mengakuisisi Bank Victoria Syariah dalam kondisi kosong, yang berarti hanya meninggalkan ekuitas dan surat berharga negara (SBN).

Menurutnya, hal itu telah disepakati kedua belah pihak dan berdasarkan sepengetahuan Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator perbankan.

“Jadi, kredit dan dana pihak ketiga itu kembali ke pemiliknya, tidak kami ambil. Itu sudah disepakati, harganya sudah disepakati, skemanya sudah disepakati. Makanya kita berani mengumumkan,” tuturnya.

Sementara itu, dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/1/2025), manajemen Bank Victoria (BVIC) selaku induk dari Bank Victoria Syariah, memberikan pernyataan terkait dengan nilai transaksi akuisisi tersebut.

"Nilai transaksi atas penjualan saham BVIS kepada BTN akan dipublikasian setelah selesainya rencana transaksi," tulis manajemen.

Bank Victoria lantas memaparkan bahwa rencana divestasi BVIS dilakukan sebagaimana Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025-2027, dan telah disampaikan kepada regulator.

Tujuannya ialah untuk meningkatkan fokus bisnis pada sektor perbankan konvensional, serta dapat memberikan kesempatan bagi BVIC untuk mengoptimalkan permodalan dan menurunkan eksposur risiko.

Manajemen pun menilai bahwa divestasi itu dapat meningkatkan efisiensi operasional bank hingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk pengembangan usaha, terutama penyaluran kredit.

Terkait condition precedent (CP) atas rencana transaksi itu, manajemen menyampaikan bahwa pemenuhan persyaratan tengah disiapkan sebelum rencana penyelesaian tanggal transaksi pada semester I/2025.

Selain itu, dana yang diperoleh dari pelepasan Bank Victoria Syariah disebut akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha serta memperbaiki maturity profile pendanaan, serta untuk mempersempit maturity gap yang ada.

“Sampai saat ini Bank Victoria belum memiliki rencana pengembangan bisnis bank terhadap produk dan layanan perbankan syariah,” pungkas keterangan manajemen.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper