Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di Bawah Nasional, MUF Siapkan Strategi jaga Kredit Mobil

BPS mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2024 hanya 4,94%. Saat yang sama industri pengolahan juga melaju lebih lambat dengan tumbuh 4,43%.
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi rumah tangga yang berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional membuat industri leasing meningkatkan kewaspadaan dalam persetujuan kredit. 

Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan secara umum, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,03% patut disyukuri. Meski demikian industri multifinance perlu tetap waspada terhadap berbagai tantangan yang ada. 

"Patut disyukuri bahwa pada 2024 perekonomian Indonesia masih mengalami pertumbuhan di kisaran angka 5% di tengah tantangan ekonomi global yang masih berlanjut. Namun, pertumbuhan ekonomi yang melambat ini tentu patut menjadi perhatian bagi industri multifinance," kata Stanley kepada Bisnis, pada Rabu (5/1/2025).

Perlambatan ekonomi Indonesia terlihat dari capaian tahun lalu sebesar 5,03%, sedikit lebih rendah dibandingkan 5,05% pada 2023. Sedangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga berada di bawah rata-rata historis yakni sebesar 4,94%. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perlambatan juga terjadi pada industri pengolahan yang hanya tumbuh 4,43%, turun dari 4,64% pada 2023.

Atas kondisi ini, Stanley mengatakan permintaan pembiayaan kendaraan masih memiliki potensi pertumbuhan. Dia menyatakan pelaku industri harus memperhatikan faktor-faktor pendorong seperti pergerakan suku bunga dan perubahan kebijakan yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat serta kualitas kredit.

Untuk menghadapi tantangan ini, dia mengatakan MUF telah menyiapkan berbagai strategi guna menjaga kinerja perusahaan. Menurutnya, MUF terus mengantisipasi dinamika ini dengan menjaga kualitas aset, memperkuat manajemen risiko, serta berfokus pada ekspansi pasar melalui kerja sama dengan dealer, showroom, dan mitra strategis lainnya.

Selain itu, MUF juga meningkatkan sinergi dengan induk usahanya, Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI), guna memperluas jangkauan pembiayaan melalui skema joint financing dan penyaluran pembiayaan untuk captive market.

"Kami juga terus meningkatkan sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI, baik melalui skema joint financing maupun penyaluran pembiayaan untuk captive market, serta mengembangkan layanan digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan," katanya.

Dengan kombinasi strategi yang adaptif, Stanley optimistis MUF dapat menjaga kinerja positif dan terus tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

"Dengan kombinasi strategi yang adaptif, MUF optimistis dapat menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah tantangan ekonomi," pungkasnya.

Pada 2025, MUF menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebanyak Rp25 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan target 2024 sebesar Rp22 triliun.

Adapun penyaluran pembiayaan baru yang dibukukan perusahaan tahun lalu mendekati target, yakni Rp21,6 triliun. Angka tersebut meningkat 4,5% dibandingkan dengan 2023.

Dari total pembiayaan yang disalurkan tersebut, segmen kendaraan baru memberikan kontribusi terbesar, yakni 49%, diikuti dengan kendaraan bekas 19%.

Selain pembiayaan kendaraan, segmen dana tunai juga memberikan kontribusi positif terhadap total pembiayaan MUF pada 2024, dengan kontribusi sebesar 16,2%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper