Bisnis.com, JAKARTA — PT BCA Finance mencatatkan pembiayaan baru Rp3,1 triliun per Januari 2025. Angka tersebut turun 25,8% apabila dibandingkan dengan kinerja pembiayaan baru per Desember 2024 yang mencapai Rp3,9 triliun.
Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan bahwa penurunan terbesar disebabkan oleh pembiayaan baru kendaraan.
"New booking [pembiayaan baru] Januari 2025 sebesar Rp3,1 triliun, new booking Desember 2024 sebanyak Rp3,9 triliun, turun. Penurunan terbesar di pembiayaan mobil baru,” kata Roni kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).
Tidak hanya sampai disitu, Roni mengatakan apabila dibandingkan dengan periode Januari 2024 pun mengalami penurunan. Dia menilai bahwa penurunan pembiayaan baru pada Januari tahun ini karena adanya isu kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) pada tahun ini yang mencapai 12%.
Selain itu, kebijakan terkait dengan opsen pajak kendaraan juga menurutnya menjadi pendorong.
"Jadi prospek yang seharusnya beli mobil pada Januari ditarik semua ke Desember. Makanya Januari turun tajam," kata Roni.
Baca Juga
Penurunan pembiayaan baru perusahaan per Januari 2025 juga seiring dengan penurunan penjualan mobil baru pada periode yang sama. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil nasional mencatatkan penurunan pada Januari 2025.
Mengacu data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, total penjualan mobil secara wholesale tercatat sebesar 61.843 unit atau turun 11,3% secara tahunan (year on year/YoY) pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 69.758 unit.
Sementara itu, penjualan ritel juga turun 18,6% yoy menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibandingkan 78.437 unit pada periode yang sama 2024. Dilihat secara bulanan, penjualan mobil secara wholesales juga mengalami penurunan 22,5% menjadi 61.843 unit pada Januari 2025, dibandingkan penjualan Desember 2024 sebanyak 79.806 unit.
Penjualan mobil ritel juga merosot 22,2% menjadi 63.858 unit pada Januari, dibandingkan Desember 2024 sebesar 82.094 unit. Gaikindo menetapkan proyeksi penjualan mobil sepanjang 2025 setidaknya sebanyak 900.000 unit atau naik sedikit dibandingkan 2024.