Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar Rp3,2 triliun pada 2024.
Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima menyampaikan bahwa realisasi itu terdorong oleh pendapat operasional sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) secara konsolidasi yang mencapai Rp8,3 triliun, tumbuh 1% YoY.
“Kami membukukan pencapaian ini di tengah manajemen efisiensi bisnis dan aktivitas perbankan yang prudent pada saat bersamaan, serta menjaga kualitas aset kami tetap baik,” katanya dalam konferensi pers kinerja keuangan Bank Danamon 2024 secara virtual, Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut, Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra menyampaikan bahwa pihaknya telah menyalurkan kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp189,4 triliun, tumbuh 8% secara tahunan.
Di sisi lain, simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 9% YoY. Total pendanaan granular bank anggota MUFG Group ini mencapai Rp93,6 triliun, tumbuh 8% YoY.
Selain itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Danamon berada pada level 7,3%. Kualitas aset juga disebut tetap terjaga dengan rasio kredit berisiko (loan at risk/LaR) sebesar 10,6%, turun 102 basis points (bps).
Baca Juga
Sementara itu, rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross berada pada level 1,9% pada 2024, lebih baik 29 bps dibandingkan tahun sebelumnya.
“Rasio kecukupan NPL atau NPL Coverage Ratio adalah sebesar 287,2%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 265,9%,” pungkas Muljono.