Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Penipuan Kripto di Whatsapp, Begini Antisipasinya!

Seiring dengan meningkatnya popularitas kripto sebagai aset investasi, sejumlah pihak mulai memanfaatkannya sebagai skema penipuan terbaru.
Gambar Presiden Terpilih AS Donald Trump memegang token Bitcoin di Hong Kong pada Kamis (5/12/2024), menandai harga aset kripto itu yang menyentuh US$100.000. / Bloomberg-Justin Chin
Gambar Presiden Terpilih AS Donald Trump memegang token Bitcoin di Hong Kong pada Kamis (5/12/2024), menandai harga aset kripto itu yang menyentuh US$100.000. / Bloomberg-Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah aplikasi perdagangan kripto acap menjadi sasaran pencatutan nama modus penipuan yang merugikan. Masyarakat mesti meningkatkan kewaspadaannya.

PT Pintu Kemana Saja (Pintu), salah satu aplikasi kripto, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Pintu. Dua modus yang paling umum adalah penggunaan nama PT Pintu Kemana Saja secara tidak sah dan nomor WhatsApp palsu yang mengeklaim sebagai kontak resminya.

Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad menegaskan seluruh komunikasi resmi Pintu hanya dilakukan melalui email resmi [email protected] dan fitur Live Chat di aplikasi Pintu.

"Penggunaan WhatsApp hanya diperuntukan untuk mengirim kode One-time Password (OTP), bukan untuk komunikasi dengan pengguna. Tim Customer Success (CS) PINTU tidak pernah menggunakan nomor WhatsApp maupun nomor telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna," ujarnya, dikutip Jumat (21/2/2025).

Selain itu, selalu perhatikan situs resmi pedagang kripto, biasanya satu entitas hanya memiliki satu situs resmi yang tertera juga di platform dagangnya. Setiap situs lain yang mengatasnamakan Pintu dapat dipastikan palsu.

Iskandar menambahkan salah satu modus penipuan yang ditemukan adalah dengan mencantumkan nomor palsu yang muncul saat pengguna melakukan pencarian Whatsapp Pintu kripto atau Whatsapp Pintu Investasi pada Google.

Modus dan ancaman penipuan bisa terjadi di berbagai industri tak terkecuali kripto. Mengutip Pintu Academy, setidaknya terdapat empat jenis penipuan kripto, di antaranya, pertama, iming-iming hadiah gratis dengan meminta data-data pribadi.

Kedua, berpura-pura meniru orang lain dengan menduplikasi akun sosial media. Ketiga, phising dengan menyamar dan mengubah identitas seolah-olah sebagai perusahaan kripto resmi, dengan mengubah nama website perusahaan hingga menggunakan nomor WhatsApp palsu.

Keempat, serangan ransomware yakni upaya hacker untuk memblokir akses situs dan memasukan ke dalam program komputer.

“Jangan mudah percaya dan tergiur iming-iming imbal hasil investasi yang ditawarkan. Keputusan investasi berada di tangan pengguna sendiri, Pintu tidak pernah menawarkan titip dana. Kemudian, jangan memberikan data pribadi kepada siapa pun. Terakhir, jangan mengunduh atau mengeklik tautan yang berasal dari situs tidak resmi,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper