Bisnis.com, JAKARTA — Citigroup Inc. hampir salah transfer sekitar US$6 miliar atau Rp97,4 triliun (asumsi kurs JISDOR Rp16.246 per dolar AS) ke rekening nasabah. Alasannya, seorang staf salah copy-paste nomor rekening nasabah itu ke kolom jumlah transfer.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/3/2025), menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan kesalahan diketahui sehari setelah kejadian. Jumlah transfer yang dikirim hampir seribu kali lipat dari yang seharusnya.
Kejadian tersebut terjadi pada April 2024, bulan yang sama ketika bank tersebut secara tidak sengaja mengkreditkan US$81 triliun kepada nasabah yang tidak seharusnya.
Kesalahan tersebut membuat para petinggi Citigroup langsung berdiskusi dengan para regulator. Bahkan, setelah kejadian, perusahaan pengelola kekayaan tersebut sampai menyiapkan alat khusus di setiap kantornya untuk membantu memeriksa pembayaran dan transfer anomali dalam jumlah besar.
Dalam sebuah pernyataan resminya, Citigroup mengaku segera mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan tersebut. Menurutnya, kesalahan tersebut tidak berdampak kepada perusahaan atau nasabah.
"Selain itu, kami telah menerapkan langkah-langkah pencegahan yang secara konsisten ditingkatkan sebagai upaya berkelanjutan Citi untuk menghilangkan proses manual dan mengotomatiskan kontrol," tulis pernyataan tersebut.
Insiden serupa bukan pertama kali terjadi di Citigroup. Pada 2020, Citigroup secara tidak sengaja mentransfer lebih dari US$900 juta ke kreditor perusahaan kosmetik Revlon Inc. Citigroup akhirnya memperoleh kembali uang tersebut lebih dari dua tahun kemudian melalui pertarungan hukum yang panjang.
Belum lagi kasus ini salah kredit senilai US$81 triliun yang baru terungkap pekan lalu, yang pertama kali dilaporkan oleh Financial Times. Kesalahannya sama, yaitu terkait dengan upaya transfer dana antar rekening internal.
Citigroup sendiri belakangan memang kerap menjadi sorotan. Pada Januari lalu, Kepala Eksekutif Jane Fraser menurunkan target keuntungan untuk mentransformasi perusahaan.