Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Samir Optimis Industri Pinjaman Online Lanjutkan Pertumbuhan pada 2025

Fintech P2P lending Samir akan fokus meningkatkan volume pinjaman dan ekspansi ke segmen peminjam yang lebih luas untuk mendorong kinerja.
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online (pinjol) di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online (pinjol) di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) optimistis bahwa industri fintech P2P lending pada tahun ini dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif. Tahun lalu industri P2P lending menutup 2024 dengan torehan laba Rp1,65 triliun, tumbuh pesat 245% (year on year/YoY) dari tahun sebelumnya senilai Rp478,15 miliar.

CEO Samir, Yonathan Gautama, mengatakan dalam menyambut peluang itu Samir menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan volume pinjaman berkualitas dan ekspansi ke segmen borrower yang lebih luas.

"Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tahun pertumbuhan bagi industri pindar [pinjaman daring], seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan adopsi teknologi finansial. Tantangan utama adalah peningkatan persaingan di industri dan penyesuaian regulasi. Namun, kami melihat ini sebagai peluang untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional," kata Yonathan kepada Bisnis, Selasa (11/3/2025).

Yonathan mengatakan Samir selalu mendukung kebijakan regulator yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem keuangan, termasuk kebijakan soal bunga pinjaman online.

Seperti diketahui, OJK menetapkan mulai 1 Januari 2025 bunga pinjaman konsumtif tenor sampai dengan enam bulan sebesar 0,3% per hari, dan tenor lebih dari enam bulan 0,2% per hari. Sementara itu, untuk pinjaman produktif usaha mikro dan ultra mikro tenor sampai dengan enam bulan sebesar 0,275%, dan untuk tenor lebih dari enam bulan sebesar 0,1%.

Kemudian, untuk pinjaman produktif kelas kecil dan menengah baik tenor sampai dengan enam bulan maupun lebih sebesar 0,1%. 

"Dalam jangka panjang, suku bunga yang ideal perlu mempertimbangkan keberlanjutan industri serta keseimbangan antara akses pendanaan yang terjangkau bagi borrower dan daya tarik investasi bagi lender. Stabilitas kebijakan menjadi faktor penting dalam menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di industri Pindar," ujarnya.

Yonathan melanjutkan, untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, Samir berfokus pada peningkatan manajemen risiko dengan pemanfaatan teknologi dan analitik data untuk memperkuat credit scoring serta deteksi dini potensi gagal bayar. Selain itu, diversifikasi produk menjadi salah satu strategi utama, di mana Samir terus mengembangkan skema pendanaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan borrower

"Kolaborasi strategis dengan berbagai ekosistem keuangan termasuk perbankan dan fintech lainnya juga terus kami dorong guna memperluas akses pendanaan. Di sisi lain, peningkatan literasi keuangan tetap menjadi fokus kami agar borrower dapat lebih bijak dalam mengelola pinjaman dan lender memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai risiko dan potensi imbal hasil," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi Samir, Andreas menjelaskan bahwa tahun ini P2P Samir menargetkan peningkatan portofolio pembiayaan ke segmen UMKM. Pada 2024, portofolio pendanaan Samir ke UMKM mencapai 28% dari total pendanaan.

"Di tahun 2025 target kami adalah meningkatkan porsi ini menjadi 30% dari total pendanaan dengan strategi yang lebih terarah," kata Andreas kepada Bisnis, Senin (24/2/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper