Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pegadaian Catat Lonjakan Transaksi Gadai pada Awal Ramadan 2025

Realisasi transaksi gadai Pegadaian cenderung naik dibandingkan bulan biasa, terutama pada minggu-minggu awal Ramadan.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian (Persero) mencatat adanya peningkatan transaksi gadai menjelang bulan Ramadan 2025. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha mengungkapkan bahwa realisasi transaksi gadai cenderung naik 11% dibandingkan bulan biasa, terutama pada minggu-minggu awal Ramadan.

“Hal ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat akan modal kerja untuk memulai atau menambah usaha musiman, seperti usaha takjil atau produk lainnya yang diminati selama bulan puasa,” kata Ferdian kepada Bisnis pada Selasa (11/3/2024).

Selain itu, Ferdian mengatakan kebutuhan harian masyarakat rumah tangga pada bulan Ramadan juga relatif meningkat. Dia melihat sebagai persiapan menyambut momen Lebaran, banyak masyarakat memilih untuk menggadaikan barang untuk memperoleh dana cepat. 

Berdasarkan proyeksi Pegadaian, transaksi gadai selama bulan Ramadan tahun ini diperkirakan tumbuh sebesar 12%-14%. Peningkatan ini tidak hanya didorong oleh faktor eksternal, tetapi juga strategi internal perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar. 

“Pegadaian pun menerapkan berbagai program penjualan dan pemasaran yang atraktif guna meningkatkan jumlah transaksi gadai,” kata Ferdian. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, emas masih menjadi barang yang paling banyak digadaikan oleh masyarakat. Rasio barang jaminan berupa emas, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia, masih mendominasi hingga 98% dari total transaksi gadai di Pegadaian selama Ramadan.

“Faktor kepercayaan dari nasabah yang sudah turun-temurun bahwa Pegadaian menjadi tempat yang aman untuk ‘menyekolahkan’ emas apabila sedang ada kebutuhan finansial menjadi salah satu alasan utama. Selain itu, tren kenaikan harga emas dari tahun ke tahun yang berpengaruh terhadap nilai uang pinjaman juga menjadi daya tarik nasabah untuk bertransaksi di Pegadaian,” papar Ferdian.

Tren gadai di awal Ramadan umumnya mengalami lonjakan karena masyarakat membutuhkan dana segar, baik untuk membuka usaha musiman maupun keperluan lain. Namun, mendekati Lebaran, pola ini cenderung berubah, di mana masyarakat lebih banyak melakukan penebusan barang yang mereka gadaikan.

“Salah satu faktornya karena masyarakat sudah mendapatkan THR [Tunjangan Hari Raya], sehingga lebih memilih menebus barang, seperti perhiasan, yang mereka gadaikan agar bisa dipakai saat Lebaran,” ungkap Ferdian.

Tahun sebelumnya, pola serupa juga terjadi. Pada periode 24 Maret 2024, jumlah penyaluran kredit gadai selama dua minggu pertama Ramadan mencapai Rp6,3 triliun. Angka ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, dengan portofolio pinjaman gadai yang tetap menunjukkan pertumbuhan positif, naik sekitar Rp487 miliar atau 1% sejak awal Ramadan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper