Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia menetapkan jadwal baru untuk penukaran uang dalam rangka Idulfitri atau Lebaran 2025, usai beberapa hari ke belakang aplikasi PINTAR mengalami eror.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono menyampaikan BI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan penukaran Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025.
Dalam rangka meningkatkan kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam mengakses Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah), akan dilakukan penyesuaian untuk pemesanan layanan penukaran periode keempat.
“Biasanya itu kan terjadi [pendaftaran dan eror] Sabtu dan Minggu. Karena Minggu keempat ini, tahap perta hari Sabtu itu kita hanya untuk Jawa saja supaya tidak rebutan,” ujarnya, dikutip pada Jumat (21/3/2025).
Penukaran termin IV dengan kuota sebanyak 254.800 akan terbagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama yaitu pada hari Sabtu, 22 Maret 2025 mulai pukul 09.00—18.00 WIB khusus untuk 1.505 titik lokasi penukaran wilayah Pulau Jawa.
Selanjutnya, tahap kedua yaitu pada hari Minggu, 23 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB untuk 1.043 titik lokasi penukaran di wilayah luar Pulau Jawa.
Baca Juga
Kebijakan tersebut dibuat karena aplikasi PINTAR BI mendapatkan keluhan akibat eror sehingga masyarakat tidak dapat mengakses dan melakukan pendaftaran penukaran uang Lebaran.
Doni menuturkan bahwa sistem aplikasi penukaran uang PINTAR BI yang kerap mengalami kendala atau eror dalam beberapa waktu terakhir akibat terserang Distributed Denial-of-Service alias DDoS.
Serangan DDoS tersebut membuat layanan online PINTAR BI menjadi down dan tidak dapat diakses.
“Memang trafiknya luar biasa dan tentunya ada beberapa kendaraan teknis. Jadi kita kalau di orang-orang IT itu ada yang namanya DDoS, tetapi kita langsung pulihkan itu PINTAR,” ungkapnya.
Pada dasarnya, Doni menuturkan bahwa bank sentral memberlakukan aplikasi tersebut agar penukaran dilakukan lebih tertib dan minim antrean.
Adapun per 17 Maret 2025, realisasi penukaran uang telah mencapai Rp67,1 triliun atau 37% dari total uang yang telah disediakan senilai Rp180,9 triliun.
Jumlah uang yang disediakan tersebut memang tercatat turun dari tahun lalu, yang mencapai Rp197,6 triliun.
Sebelumnya Doni menyampaikan bahwa jumlah yang menurun tersebut dengan estimasi penggunaan uang melalui digital akan lebih tinggi.
Masyarakat dapat memanfaatkan transfer dana menggunakan BI Fast yang saat ini telah menyediakan fitur layanan transfer secara kolektif (bulk transfer), pembayaran atas dasar permintaan (request for payment), dan transfer debit secara langsung (direct debit).
Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan QRIS untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai. Sebagai alternatif metode pembayaran di berbagai transportasi umum dan fasilitas layanan publik, Bank Indonesia juga telah menyediakan inovasi QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) sehingga transaksi dilakukan cukup dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran.