Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbandingan Yield Dividen Bank BUMN (BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN)

Berikut perbandingkan dividend yield dari BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN.
Reyhan Fernanda Fajarihza,Lorenzo Anugrah Mahardhika
Kamis, 27 Maret 2025 | 08:31
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Empat bank milik negara atau bank BUMN telah memutuskan pembagian dividen bagi para pemegang saham dalam RUPST yang berlangsung sejak Senin (24/3/2025) hingga Rabu (26/3/2025). Berikut perbandingkan dividend yield dari BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN.

RUPST Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp51,74 triliun atau Rp343,40 per saham.

Sebagai informasi, laba bersih BRI sepanjang tahun lalu mencapai Rp60,64 triliun. Jika dibandingkan dengan laba bersih 2024, maka besaran rasio dividen sebesar 85,32%.

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp135 per saham atau sebesar Rp20,33 triliun pada 15 Januari 2025. Jumlah itu akan diperhitungkan sebagai bagian dari dividen BRI tahun buku 2024.

Dengan demikian, dividen final yang diterima pemegang saham senilai Rp208,40 per lembar. Harga penutupan BBRI pada hari pelaksanaan RUPST tercatat Rp3.610 per saham. Maka, dividend yield BBRI berada di kisaran 9,51%.

Sementara itu, sisa laba bersih tahun buku 2024 akan diusulkan untuk digunakan sebagai saldo laba ditahan perseroan.

Kemudian, Bank Mandiri (BMRI) membagikan dividen senilai Rp43,5 triliun atau setara 78% dari laba bersih 2024 yang sebesar Rp55,78 triliun. Per sahamnya, investor mendapatkan dividen Rp466,18 per saham.

Pada penutupan perdagangan hari RUPST dilaksanakan atau pada Selasa (25/3/2025), saham BMRI ditutup di level Rp4.740 per lembar. Dari sini, pemegang saham pun mendapatkan yield dividen sekitar 9,83%.

Bank Himbara lainnya, Bank Negara Indonesia (BBNI) menebar dividen tunai senilai Rp13,95 triliun atau setara 65% dari laba bersih 2024, yang sebesar Rp21,46 triliun.

Nilai dividen tersebut setara dengan Rp374,05 per saham. Dengan harga saham pada penutupan perdagangan di hari pelaksanaan RUPST, Rabu (26/3/2025), maka dividend yield BBNI sekitar 8,80%.

Adapun, Bank Tabungan Negara (BTN) memutuskan membagikan Rp751,83 miliar atau 25% dari laba bersih perseroan sebagai dividen. Para pemegang saham pun menerima Rp53,57 per saham.

Pada perdagangan kemarin, BBTN ditutup di level Rp895 per saham. Dengan demikian, para investor menerima dividend yield sekitar 5,98%.

Daya Tarik

Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, menjelaskan, pembagian dividen besar bisa dipandang sebagai sinyal kekuatan fundamental dan profitabilitas bank, serta memberikan daya tarik bagi investor ritel maupun institusi.

"Namun, di sisi lain, langkah ini berpotensi menekan posisi likuiditas internal bank, terutama jika tidak disertai strategi pendanaan yang jelas," kata Arianto saat dihubungi, Rabu (26/3/2025).

Pandangan senada disampaikan oleh Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menilai dividen yang dibagikan emiten perbankan BUMN terbilang memiliki imbal hasil besar seperti contoh BMRI yang memiliki yield dividend mencapai 10% dari harga kemarin, Selasa (25/3/2025).

"Hal ini akan memberikan daya tarik dan demand akan saham-saham perbankan BUMN pun akan meningkat serta dalam jangka pendek market berpotensi untuk merespons positif hal tersebut," ujar Dimas, Rabu (26/3/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper