Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3 triliun per kuartal I/2025.
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy mengatakan perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan tersebut juga berhasil menjaga kualitas kredit macet atau TWP90 di bawah ambang batas yang ditetapkan regulator sebesar 5%.
"Kinerja keuangan kuartal I/2025 kami memperlihatkan total pinjaman sebesar Rp3,94 triliun dengan jumlah pengguna aktif sebesar 955.400 peminjam. Sementara itu, keberhasilan membayar (TKB90) sebesar 99,82% yang memang jauh di atas ambang batas 95% yang ditetapkan OJK," kata Karissa dalam media gathering AdaKami di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Sebagai perusahaan penyelenggara P2P lending, Karissa mengatakan komitmen AdaKami untuk terus meningkatkan perluasan akses keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital hingga artificial intelligence (AI).
"Angka ini mencerminkan kinerja positif dan komitmen kami membangun dan menjaga sistem yang sehat dan dapat dipercaya," tegasnya.
Karissa memaparkan, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 75,02%, sementara indeks literasi keuangan masih berada di angka 65,43%.
Baca Juga
Menurutnya hasil survei tersebut menggambarkan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat di Indonesia sudah cukup baik. Hanya saja, menurutnya inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan dan dalam hal ini industri P2P lending punya peran strategis dalam menjembatai kesenjangan akses keuangan.
"Inklusi keuangan masyarakat belum tersentuh layanan keuangan konvensioal. Di sini platform seperti AdaKami untuk menjembatani kesenjangan untuk membuka akses keuangan lebih luas lagi. Semua kami lakukan dengan prinsip prudent dan tanggung jawab," pungkasnya.