Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) memastikan mempertahankan belanja modal untuk sektor teknologi guna bersaing di ranah perbankan digital yang kompleks.
Kicky Andrie Davetra, Direktur Bisnis Bank Raya mengungkapkan anggaran untuk belanja teknologi terus disalurkan secara konsisten. Pengembangan tersebut mencakup belanja sistem dan pengamanan digital.
"Kami tidak bisa sampaikan angka pastinya, tetapi secara persentase, kurang lebih seperti tahun lalu," kata Kicky dikutip Senin (21/4/2025).
Menurut Kicky, prioritas utama Bank Raya adalah melindungi data dan transaksi nasabah dengan sistem keamanan yang adaptif dan semakin modern.
Selain itu, Kicky juga menyampaikan bahwa Bank Raya secara aktif mengembangkan sistem keamanan dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjaga keamanan transaksi nasabah.
"Teknologi berkembang pesat, begitu juga dengan fraud di dunia perbankan. Artinya, kami harus memaksimalkan investasi untuk pengamanan data dan transaksi nasabah," ujar Kicky kepada media.
Baca Juga
Bank Raya, kata Kicky, saat ini telah menerapkan sistem robotik dan kecerdasan buatan (AI), tidak hanya dalam pengamanan sistem, tetapi juga untuk penilaian risiko kredit. Bank Raya menyusun skor kredit nasabah secara bulanan, bukan tahunan. Hal ini merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko dan menjaga kualitas pembiayaan.
Menelisik laporan keuangan perusahaan 2024, tercatat beban operasional sebesar Rp519,59 miliar. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp363,84 miliar.
Lonjakan beban ini menjadi penyebab tertekannya laba operasional bank, yang turun menjadi Rp52,38 miliar dari sebelumnya Rp123,99 miliar. Selain itu, rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) naik menjadi 96,68% dari 90,51% pada 2023.