Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Kredit Hijau Bank Jumbo Kuartal I/2025: BMRI Teratas, BBCA Menanjak

Berikut capaian pembiayaan hijau dari setiap bank beraset besar di Indonesia, yaitu BCA, Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Ilustrasi kredit hijau atau green financing. Dok Freepik
Ilustrasi kredit hijau atau green financing. Dok Freepik

BRI

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) membukukan pembiayaan hijau sebesar Rp89,9 triliun hingga Maret 2025. Realisasi ini meningkat 8,18% dibandingkan pada Maret 2024 yang sebesar Rp83,1 triliun.

Berdasarkan presentasi perseroan, penyaluran kredit hijau BRI hingga kuartal I/2025 didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan sebesar Rp61,16 triliun.

Produk ramah lingkungan juga menjadi salah satu sasaran terbesar dengan portofolio Rp7,8 triliun, diikuti energi terbarukan sebesar Rp6,47 triliun, hingga proyek ramah lingkungan lainnya yang senilai Rp10,2 triliun.

Sebagai bank yang kuat dalam segmen UMKM, portofolio pembiayaan berkelanjutan BRI terkonsentrasi pada social loan yang mencapai Rp700,6 triliun sepanjang periode yang sama.

“BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangan resmi.

BNI

Terakhir, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) telah menyalurkan kredit hijau sebesar Rp72,2 triliun per kuartal I/2025, tumbuh 7,2% dari Rp67,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara terperinci, BNI telah menyalurkan pembiayaan terhadap sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan sebesar Rp32 triliun.

Pembiayaan BNI terhadap energi terbarukan mencapai Rp12,2 triliun, serta sektor pencegahan polusi yang sebesar Rp3,2 triliun. Portofolio kategori kredit hijau lainnya mencapai Rp24,8 triliun.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan bahwa pihaknya membuktikan kenaikan portfolio green loan yang kuat dengan rata-rata kenaikan kumulatif (compund annual growth rate/CAGR) 23,5% dalam empat tahun terakhir. BNI juga mengembangkan pembiayaan melalui skema sustainability linked loan (SLL) dan pelbagai inisiatif lainnya.

”Seluruh program ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi BNI dalam menekan emisi dan mendukung pencapaian target NZE untuk operasional pada tahun 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060,” tuturnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper