Senada, Nicolas Prawiro, Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI), menegaskan dukungan terhadap program pemerintah, meskipun masih akan mempelajari ketentuan dan cara pelaksanaannya.
Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menekankan cakupan risiko yang dilindungi asuransi dalam program MBG cukup luas, memastikan program berjalan lancar dan mengurangi potensi kerugian.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sedang menyusun proposal awal terkait mekanisme asuransi untuk program MBG.
"Kami sedang berkoordinasi dengan asosiasi untuk menyampaikan proposal dukungan asuransi terhadap program MBG, termasuk masalah besarnya pertanggungan, santunan, dan premi yang harus dibayarkan," ujar Ogi.
Sebagai gambaran saat ini, asuransi komersial masih mencatatkan kontraksi premi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Maret 2025, nilai premi asuransi komersial tergerus 0,06% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp87,71 triliun. Bila dirinci, premi asuransi jiwa masih tumbuh 3,08% YoY menjadi Rp47,19 triliun, sedangkan asuransi umum dan reasuransi mengalami koreksi 3,50% YoY menjadi Rp40,52 triliun.