Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Soroti Kerja Sama Pembayaran RI-Rusia, Dorong Integrasi QRIS-MIR

Menko Airlangga mengatakan integrasi sistem pembayaran MIR milik Rusia dengan QRIS menjadi kunci dalam menciptakan konektivitas keuangan lintas negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah konglomerasi Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025)/Bisnis-Akbar Evandio
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah konglomerasi Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025)/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mendorong peningkatan kolaborasi sektor keuangan dengan Rusia sebagai langkah strategis memperdalam hubungan ekonomi kedua negara. 

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat berbicara dalam Dialog Bisnis Indonesia–Rusia yang menjadi bagian dari gelaran Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

“Saya menyadari pentingnya memperkuat kolaborasi di sektor keuangan, tidak akan ada perdagangan tanpa sektor finansial” ujar Airlangga di Dialog Bisnis Indonesia–Rusia yang menjadi bagian dari gelaran Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, dikutip Selasa, (24/6/2025). 

Dia mengungkapkan bahwa dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin, salah satu pembahasan utama yakni membentuk sistem pembayaran bilateral antara bank sentral masing-masing negara.

Menurutnya, integrasi antara sistem pembayaran MIR milik Rusia dengan QRIS dari Indonesia menjadi kunci dalam menciptakan konektivitas keuangan lintas negara.

“Kami ingin menyelesaikan dua hal sekaligus: untuk transaksi ritel antar masyarakat melalui interoperabilitas QRIS–MIR,” jelas Airlangga.

Diketahui, Mir merupakan sistem pembayaran asal Rusia pesaing Visa dan Mastercard. Mengutip dari Russia Beyond, setelah Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum, Sistem Kartu Pembayaran Nasional (National Payment Card System/NPCS), yakni kartu Mir dibuat.

Adapun, dalam bahasa Inggris, kata Mir memiliki arti "dunia" atau "damai". Kartu ini dibuat jika terjadi pemutusan kartu dari sistem pembayaran internasional.

Sebagaimana diketahui, Rusia mengalihkan sistem pembayaran setelah penangguhan layanan Visa Inc., dan Mastercard Inc., seiring invasi ke Ukraina. Langkah ini semakin mengisolasi ekonomi Rusia. Kartu yang diterbitkan di luar Rusia tidak akan berfungsi di ATM atau gerai di dalam negeri, kata perusahaan tersebut.

Mengutip dari Russia Beyond, setelah Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum, Sistem Kartu Pembayaran Nasional (National Payment Card System/NPCS), yakni kartu Mir dibuat.

Adapun, dalam bahasa Inggris, kata Mir memiliki arti "dunia" atau "damai". Kartu ini dibuat jika terjadi pemutusan kartu dari sistem pembayaran internasional. 

Meski begitu, Mir telah dikecam oleh sejumlah negara sejak perang Rusia dan Ukraina. Dilansir dari Bloomberg, Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan Amerika Serikat atau OFAC, telah memperingatkan lembaga keuangan agar tidak memasuki perjanjian baru atau memperluas yang sudah ada dengan operator kartu Mir Rusia.

Sebanyak dua bank Turki Isbank dan Denizbank Emirates NBD juga berhenti menggunakan sistem pembayaran Mir dari Rusia sehubungan dengan sanksi Barat terhadap Moskow.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper