Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dikabarkan sudah mengantongi nama bank umum syariah (BUS) baru hasil penggabungan atau merger PT Bank Victoria Syariah dan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) atau BTN Syariah.
Direktur Utama Bank Victoria Syariah Dery Januar menyampaikan OJK sudah menyetujui rencana BTN untuk melakukan spin off dengan mengakuisisi Bank Victoria Syariah sebagai cangkang bank umum syariah (BUS)
Adapun, hal ini termasuk proses yang akan dilakukan BTN terkait spin off, yang sudah mendapatkan izin Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Danantara.
"Bahkan presiden sendiri katanya sudah mengantongi nama yang bakal dipakai pada BUS hasil pernikahan Bank Victoria Syariah dan BTN," kata Dery dalam keterangan resminya, Senin (21/7/2025).
Seiring dengan hal ini, Dery mengonfirmasi bahwa pelaksanaan RUPSLB merupakan tindak lanjut dari akta jual beli dan pengambilalihan saham perseroan oleh BTN yang telah dilakukan pada 5 Juni 2025.
Adapun, RUPSLB akan dilaksanakan pada Agustus sebagai bagian dari proses setelah pengambilalihan oleh BTN. Agenda resminya akan disampaikan setelah kami memperoleh persetujuan dari pemegang saham, dalam hal ini BTN.
Baca Juga
Agenda RUPSLB sangat krusial karena akan mencerminkan arah bisnis baru Bank Victoria Syariah pasca masuknya BTN sebagai pemegang saham pengendali.
Salah satunya, Bank Victoria Syariah akan bertransformasi menjadi cangkang bagi pendirian Bank Umum Syariah (BUS) hasil spin off Unit Usaha Syariah BTN.
“Dipastikan akan ada aksi korporasi lanjutan setelah pengambilalihan saham Bank Victoria Syariah dan BTN akan mendirikan Bank Umum Syariah, ini tentu berdampak besar terhadap arah bisnis perusahaan ke depan, dan semua itu akan diputuskan dalam forum RUPSLB,” kata Dery.