Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

“Mandiri Online” Bermasalah, BI Minta Penjelasan

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, menyebut, pihaknya sedang menindaklanjuti permasalahan kendala teknis Mandiri Online yang merupakan layanan perbankan dalam jaringan (daring) Bank Mandiri.
Layanan nasabah di  kantor cabang PT Bank Mandiri, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Layanan nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, menyebut, pihaknya sedang menindaklanjuti permasalahan kendala teknis "Mandiri Online" yang merupakan layanan perbankan dalam jaringan (daring) Bank Mandiri.

"Kami sudah meminta laporan secara lengkap kepada Bank Mandiri. Akan kami tindak lanjuti dan teliti bersama antara Mandiri dan BI," kata Sugeng di gedung BI Institute, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Dikatakan, pihaknya masih akan mencari permasalahan yang menjadi faktor penyebab terjadinya kendala teknis "Mandiri Online".

"Mandiri Online" merupakan layanan perbankan dalam jaringan dari Mandiri yang menggabungkan Mandiri Mobile Banking dan Internet Banking.

Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan sistem perbankan daring "Mandiri Online" yang sempat dihentikan akhir pekan lalu, sudah berjalan normal kembali, dan kekeliruan jumlah saldo nasabah telah dikoreksi.

"Sudah dikembalikan seperti sediakala. Termasuk dana-dananya sudah dikembalikan. Mandiri Online juga sudah aktif lagi," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, Minggu (7/8/2017).

Rohan mengatakan, yang terjadi pada Jumat (5/5/2017) lalu adalah kendala teknis atau “corrupt system “ pada “Mandiri Online”, sehingga seolah-olah terjadi transaksi yang dilakukan nasabah dan mendebet atau menarik dana nasabah.

Akibat hal itu, terjadi perbedaan jumlah saldo tabungan milik nasabah yang tercatat di "Mandiri Online".

Rohan menuturkan, bahwa "Mandiri Online" memang saat ini masih dalam "soft launching", sehingga memang perlu dilakukan beberapa penyesuaian.

"Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai," ujar dia.

Menurut Rohan, karena kekeliruan sistem tersebut, terdapat kesalahan data terhadap 97 nasabah.

"Kekeliruan itu telah kami koreksi kembali dan tuntas," ujar Rohan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper