Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan simpanan deposito diproyeksikan akan kembali menguat mulai kuartal II/2018 sejalan dengan kenaikan suku bunga simpanan berjangka dan juga efek perilaku nasabah.
Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahjarijadi mengatakan seiring dengan upaya industri perbankan menaikkan suku bunga deposito mulai akhir Mei dan Juni, penghimpunan deposito diperkirakan akan tumbuh sekitar 25 basis poin (bps).
“Kenaikan suku bunga acuan di bulan Mei sepertinya akan mulai ditransmisikan ke suku bunga deposito industri perbankan, sehingga pada bulan ini akan ada kenaikan deposito kurang lebih 25 bps,” kata Haryono kepada Bisnis, Senin (4/6/2018).
Secara khusus untuk Bank Mayapada, perseroan menaksir kenaikan penghimpunan deposito yang selaras dengan industri.
Adapun, lanjut Haryono, suku bunga deposito dan tabungan di Bank Mayapada dan industri perbankan pada umumnya, tidak mengalami penurunan signifikan pada bulan Maret dan April. Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan BI yang mencapai 50 bps dalam dua pekan terakhir, juga tidak akan secara otomatis diikuti dengan kenaikan bunga deposito.
Secara terpisah, Direktur Strategy, Compliance & Risk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. R. Mahelan Prabantarikso menyatakan penghimpunan deposito akan kembali terkerek seiring dengan kenaikan suku bunga.
"Pertumbuhan suku bunga acuan tentu saja akan berdampak pada suku bung acuan deposito. Besarnya pertumbuhan funding biasanya tergantung dari persentase pertumbuhan lending," katanya.
BTN akan secara bertahap mulai menaikkan suku bunga deposito sebesar 25 bps sebagai respons atas kenaikan suku bunga acuan BI.
Mahelan menyatakan pihaknya akan menjaga kenaikan pendanaan khususnya deposito pada porsi yang mendukung target pertumbuhan kredit BTN sebesar 19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
