Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ooredoo Gaet 1 Juta Pengguna Mobile Money

Perusahaan telekomunikasi Ooredoo mengklaim telah meraih 1 juta pelanggan mobile money di Qatar, Tunisia dan Indonesia. Melalui layanan mobile money pelanggan dapat mentransfer uang secara domestik dan internasional, menambah pulsa pra-bayar, membayar tagihan, hingga menerima gaji melalui ponsel mereka.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi Ooredoo mengklaim telah meraih 1 juta pelanggan mobile money di Qatar, Tunisia dan Indonesia.

Melalui layanan mobile money pelanggan dapat mentransfer uang secara domestik dan internasional, menambah pulsa pra-bayar, membayar tagihan, hingga menerima gaji melalui ponsel mereka.

“Berhasil melewati lebih dari satu juta pelanggan mobile money di seluruh wilayah operasi bisnis kami adalah tonggak penting dalam sejarah perusahaan kami,” ujar CEO Ooredoo Group Nasser Marafih dalam siaran persnya, Senin (4/11/2013).

Di Qatar, Ooredoo Qatar bermitra dengan QNB dan MoneyGram. Pelanggan dapat mengirim uang ke 197 negara di seluruh dunia. Nasser mengatakan pihaknya melihat minat kuat para pekerja internasional yang ingin mengirim uang kepada keluarga di negara asal.

Di Indonesia layanan tersebut dilakukan melalui anak usaha mereka Indosat yang telah meluncurkan layanan Dompetku. Indosat telah bekerja sama dengan mitra distributor untuk menggunakan outlet sebagai unit perantara layangan keuangan (UPLK) yang tersebar di 2 provinsi dan 6 kecamatan. Indosat juga telah bekerjasama dengan AlfaMart dan PT Pos Indonesia.

Di Tunisia, Tunisiana Ooredoo dan Kantor Pos Tunisia (La Poste Tunisienne) menjalin kemitraan untuk Mobiflouss. Tunisiana juga telah meluncurkan layanan G2P (government to public) di mana siswa asal Tunisia bisa menerima beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah langsung ke mobile wallet.

Adapun di Myanmar, Ooredoo baru saja memperoleh izin jaringan selular. Negara ini akan menjadi wilayah fokus utama untuk penerapan solusi mobile money dalam waktu dekat. “Kami baru sampai pada tahap awal mobile money [di Myanmar],” kata Nasser.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper