Bisnis.com, LONDON- Bank Mandiri kembali menyabet penghargaan sebagai Bank of The Year in Indonesia dari The Banker atas konsistensinya melakukan berbagai inovasi pengembangan bisnis.
Penghargaan yang keempat kalinya bagi Bank Mandiri tersebut diberikan setelah tim panel editorial The Banker menilai kinerja perseroan dan inovasi yang telah dilakukan hingga pertengahan tahun 2013. Sebelumnya, Bank Mandiri meraih predikat yang sama pada 2007, 2008 dan 2012.
The Banker merupakan salah satu media berpengaruh di kalangan perbankan dan melakukan penilaian terhadap kinerja perbankan di seluruh dunia. Pada 2013 ini, The Banker memberikan penghargaan kepada bank-bank terbaik dari 186 negara.
Managing Editor The Banker untuk kawasan Asia, Jane Cooper, menyerahkan penghargaan tersebut kepada Direktur Komersial dan Bisnis Bank Mandiri, Soenarso, Kamis malam (28/11) waktu London.
Soenarso menyebutkan, prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri dalam upaya pengembangan bisnis perseroan.
“Pengakuan internasional ini menjadi modal berarti bagi Bank Mandiri untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis sesuai dengan strategi utama perseroan yang fokus pada segmen wholesale transaction, retail payment & deposit serta retail financing,”jelasnya.
Dia menjelaskan, lewat strategi bisnis itu, Mandiri mampu meningkatkan aset perseroan menjadi Rp700,1 triliun pada triwulan ketiga 2013, naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di sisi kredit yang diberikan pun naik 23,4% menjadi Rp450,8 triliun yang mendorong kenaikan laba bersih perusahaan pada akhir September 2013 menjadi Rp12,8 triliun, tumbuh 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”
Jane Cooper menambahkan penghargaan The Best Banking diberikan kepada bank terbaik di setiap negara yang telah memperlihatkan komitmen dan upaya keras untuk mengembangkan bisnis melalui penyempurnaan dan inovasi.
“Di Indonesia, Bank Mandiri berhasil mengeksekusi strategi bisnis yang tepat serta terus mencari inovasi terbaik untuk diterapkan. Ini menjadi catatan penting bagi tim penilai mengingat persaingan di industri perbankan Indonesia yang semakin ketat,” kata Jane.