Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menyambut baik afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia oleh Standard and Poor's (S & P).
Dalam siaran persnya disebutkan afirmasi Credit Rating Indonesia berada pada outlook BB+/stable. Kondisi fiskal dan struktur utang yang sehat serta prospek pertumbuhan yang cukup kuat merupakan faktor kunci yang mendukung afirmasi tersebut.
Di sisi lain, kondisi kelembagaan yang relatif lemah, PDB per kapita yang rendah dan kerentanan eksternal merupakan faktor-faktor yang menjadi risiko bagi rating Indonesia.
S&P juga berkeyakinan kebijakan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan akan tetap terjaga pasca pemilihan presiden Juli mendatang.
Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan afirmasi peringkat dari S&P merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menempatkan stabilitas sebagai prioritas di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.
Dia menambahkan terjaganya fundamental makroekonomi dan respon kebijakan otoritas perekonomian telah menjadi perhatian S&P.
BI pada tahun lalu telah melakukan respon kebijakan melalui bauran kebijakan yang terdiri dari, kebijakan kenaikan suku bunga, kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel dan sesuai dengan faktor fundamentalnya.
Selain itu, pendalaman pasar keuangan, kebijakan makroprudensial, koordinasi kebijakan dengan pemerintah, termasuk kerjasama dengan bank sentral lainnya, dan penguatan strategi komunikasi.
Agus menekankan ke depan, BI akan tetap menjaga komitmen dalam mengawal perekonomian dan sistem keuangan, dengan tetap mengadopsi kebijakan yang konsisten, upaya pendalaman pasar keuangan, dan terus melakukan penguatan strategi komunikasi.