Bisnis.com, JAKARTA--Dana investasi pemerintah pada tahun depan ditargetkan meningkat khususnya bagi penyertaan modal negara kepada perusahaan BUMN.
Pemerintah menganggarkan dana Rp11,548 triliun untuk RAPBN 2015, melonjak 248,9% dibandingkan APBNP 2014 sebesar Rp3 triliun.
PMN kepada BUMN dalam RAPBN 2015 akan dialokasikan untuk 7 BUMN dari sebelumnya hanya 2 BUMN. Alokasi terbesar diberikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar Rp5,234 triliun, kemudian disusul PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp2 triliun.
BUMN penerima PMN berikutnya adalah PT PAL Indonesia sebesar Rp1,5 triliun, PT Sarana Mulitigriya Financial sebesar Rp1 triliun, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar Rp956,5 miliar, PT Geo Dipa Energi Rp607,3 miliar, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebesar Rp250 miliar.
PMN kepada PT Krakatau Steel dalam RAPBN 2015 disebutkan bukan merupakan PMN yang bersifat tunai. Namun, PMN tersebut merupakan konversi penyelesaian kewajiban setoran bagian laba emiten berkode saham KRAS kepada pemerintah pada 2011.
Konversi tersebut merupakan salah satu rekomendasi BPK RI atas pemeriksaan laporan keuangan bendahara umum negara (LKBUN) pada 2012. Pencatatan PMN kepada PT Krakatau Steel dilakukan secara in-out dalam APBN, yaitu pada sisi pendapatan negara dicatat sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa bagian laba BUMN dan pada sisi pengeluaran pembiayaan sebagai PMN.