Bisnis.com, JAKARTA--- Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (ADPLK) memperkirakan program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP) akan dijalankan oleh sekitar 12 DPLK sampai akhir tahun ini.
Ketua Harian ADPLK Nur Hasan Kurniawan mengatakan jumlah DPLK yang menggarap PPUKP cenderung meningkat sejak diluncurkan pada November 2013. “Awalnya cuma tiga DPLK,” katanya, Kamis (25/9).
Setelah peluncuran, sejumlah DPLK lain kemudian memutuskan untuk menggarap PPUKP. Pada saat ini, jumlah DPLK tersebut mencapai 10 entitas. Nur mengatakan program tersebut mendapat tanggapan yang relatif baik dari pasar.
Nur memperkirakan dana kelolaan PPUKP tersebut belum dapat mencapai Rp1 triliun pada akhir tahun ini. Kendati demikian, pihaknya bakal berupaya terus mendorong DPLK untuk menggarap PPUKP. “Dari asosiasi sudah berikantraining kepada DPLK untuk pengembangan PPUKP ini,” katanya.
Nur mengatakan sekitar 15 DPLK telah mengubah Peraturan Dana Pensiun (PDP) agar dapat menggarap PPUKP. Namun, Nur belum dapat memastikan mengapa belum semua DPLK menggarap program itu.
Sejumlah DPLK yang telah menggarap PPUKP antara lain antara lain DPLK Manulife, DPLK Tugu Mandiri, DPLK Bank Mandiri, DPLK Allianz, DPLK AIA, DPLK Indolife Pensiontama, dan DPLK Bumiputera 1912.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
