Bisnis.com, JAKARTA—Memasuki masa akhir tahun, kalangan perbankan memacu kredit konsumtif dengan meningkatkan pangsa pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja BCA mengatakan pihaknya pada sisa tahun ini akan fokus menggarap KPR. Alasannya, kebutuhan KPR dinilai masih sangat besar.
"Sementara ini kami tingkatkan KPR, kebutuhannya ada dan jaminannya juga kuat. Sektor lainnya nanti kami lihat lagi tahun depan," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/10).
Jahja mengatakan untuk tahun depan pihaknya masih menunggu perkembangan pemerintahan baru dan arah kebijakan ekonomi makro untuk dapat memprediksi sektor mana yang akan disasar.
Adapun, hingga semester I/2014 penyaluran KPR bank swasta terbesar itu mencapai Rp40 triliun atau hampir sama dengan posisi tahun lalu. Non performing loan (NPL) KPR berada pada kisaran 0,45%.
BCA sendiri menawarkan suku bunga fix rate untuk dua tahun sebesar 9% kemudian dilanjutkan dengan floating rate pada kisaran 11% hingga 11,5%.
Dia mengklaim net interest margin (NIM) perseroan akan tetap terjaga karena likuditas perseroan saat ini masih longgar. Perseroan hanya mematok kredit pada level 12% dan sudah menurunkan suku bunga deposito.
"Seperti bermain bola, kami sampai akhir tahun ini gocek-gocek saja, sudah unggul," ujarnya.