Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah memastikan akan mengalihkan seluruh saham perusahaan pelat merah PT Energy Management Indonesia (Persero) melalui mekanisme inbreng kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) pada 2015.
Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan proses inbreng saham EMI yang sebelumnya akan dilikuidiasi tersebut bakal rampung tahun depan.
"EMI mau diimbrengkan ke PPA, sekarang masih proses. Tahun depan bisa selesai," ungkapnya, Selasa (9/12/2014).
Direktur Bisnis Advisory PPA Hendri Sihotang mengatakan proses imbreng dapat membuat fleksibilitas operasional EMI menjadi lebih baik terutama untuk rencana aksi korporasi.
EMI yang memiliki lini bisnis konservasi energi tersebut tengah direstrukturisasi secara keuangan. Saat ini, EMI memiliki utang pokok sebesar Rp27 miliar dengan tunggakan bunga Rp5 miliar kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Padahal, posisi aset perseroan per kuratal III/2014 mencapai Rp54 miliar. Tahun ini, EMI diperkirakan membukukan pendapatan sebesar Rp10 miliar hingga Rp14 miliar, dipangkas dari target awal sebesar Rp18 miliar.
"Tahun depan kami proyeksikan pendapatan Rp123 miliar. Kami harapkan dalam 5 tahun omset EMI dapat meningkat menjadi Rp800 miliar hingga Rp1 triliun," paparnya.
Aris Yunanto, Direktur Utama EMI yang baru saja ditunjuk Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, mengatakan perseroan pada tahun ini diperkirakan akan membukukan rugi bersih Rp3 miliar.
Selama 5 tahun terakhir, sambungnya, EMI terus membukukan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan, pada masa Menteri BUMN dijabat Dahlan Iskan, EMI akan dilikuidasi dan diakuisisi oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
"Tahun depan kami targetkan laba bersih Rp28 miliar dari total pendapatan Rp123 miliar," jelasnya.
Rini Soemarno pada Selasa (9/12) menunjuk dua jajaran direksi EMI yakni Aris Yunanto sebagai direktur utama yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris. Sedangkan Ganesha Tri Chandrasa menjabat sebagai direktur operasional.