Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CALON DIRUT GARUDA: Menteri BUMN Rini Soemarno Telah Kantongi Nama Pengganti Emirsyah Satar

Pemerintah telah mengantongi nama calon direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. pengganti Emirsyah Satar yang telah dua periode menjadi bos maskapai pelat merah itu.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengantongi nama calon direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. pengganti Emirsyah Satar yang telah dua periode menjadi bos maskapai pelat merah itu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan pihaknya masih menyeleksi calon-calon dirut Garuda Indonesia.

"Masih dalam proses, nanti lihatlah 1-2 hari," ungkapnya, Selasa (9/12/2014).

Dia menyebutkan, pengganti Emirsyah Satar dipastikan akan memasuki tahap final. Pasalnya, emiten berkode saham GIAA itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 Desember 2014.

Salah satu agenda dalam RUPSLB adalah perombakan jajaran direksi termasuk direktur utama yang telah menjabat selama dua periode. Nantinya, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas akan menunjuk dirut Garuda yang baru untuk memimpin maskapai pelat merah itu.

Selain Garuda, Rini juga tengah memproses tujuh manajemen BUMN lain. Rini segera merombak jajaran direksi di tujuh BUMN termasuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Tercatat, 4 kursi dirut BUMN lainnya juga masih kosong. Diantaranya PT Pindad (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Perum Bulog, dan Perum Navigasi.

Rini menjelaskan semua calon bos-bos BUMN masih dalaam proses penilaian. Dia memastikan, calon pengisi kursi dirut BUMN tidak hanya satu kandidat, melainkan lebih yang terdiri dari pihak internal maupun eksternal.

"Kami biasanya mengusulkan kepada presiden tidak hanya satu, ada beberapa. Ini sudah ada beberapa yang finalisasi hampir selesai," paparnya.

Rini menuturkan syarat utama bagi calon direksi BUMN adalah memiliki kompetensi untuk memimpin perusahaan kelas global. Hal itu dimaksudkan sebagai persiapan BUMN untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai berlaku tahun depan.

Asasemen yang dilakukan Kementerian BUMN diklaim memiliki perbedaan pada sisi kompetensi global dibandingkan periode sebelumnya. Asasemen lokal BUMN dinilai memiliki standar lebih rendah bila dibandingkan global assasement.

Dia menegaskan, asasemen global tersebut menjadi salah satu bentuk kesiapan perusahaan-perusahaan pelat merah dalam menghadapi MEA. Tahun depan, BUMN harus siap untuk berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berstandar global.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan efisiensi dengan cara merampingkan jumlah direksi BUMN sesuai dengan kebutuhan. Perampingan direksi akan dilakukan seperti yang terjadi pada PT Pertamina (Persero).

Seleksi dirut BUMN, sambungnya, akan tetap dilakukan melalui tahap yang ketat termasuk meminta asasemen dari lembaga konsultan sumber daya manusia (SDM) independen. Pemerintah menunjuk dua konsultan eksternal yakni PT Bianaman Utama-PPM dan PT Daya Dimensi Indonesia.

Berdasarkan sumber Bisnis di Kementerian BUMN, untuk posisi Dirut Garuda Indonesia, nama Dirut PT Citilink Indonesia Arif Wibowo telah empat kali dipanggil oleh Rini. Belum diketahui, pemanggilan Arif tersebut merupakan bagian dari proses seleksi bos maskapai pelat merah tersebut.

Namun, sejumlah nama calon dirut Garuda beredar a.l mantan Direktur Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan, Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang juga mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Zulkifli Zaini.

Kemudian nama Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kartika Wirdjoatmodjo, Dirut PT Elnusa Tbk. Elia Massa Manik, dan mantan Dirut PT Telkom (Persero) Tbk. Rinaldy Firmansyah.

Hingga kuartal III/2014, kerugian Garuda terus membengkak mencapai US$219,5 juta atau setara dengan Rp2,63 triliun, melonjak tajam 1.362,62% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu US$15,01 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper